Entah Apa yang Terjadi Saat Tua Nanti, Dana Pensiun Itu Perlu!

Lima tahun lebih bekerja di bidang perbankan tidak menjadikan saya mudah untuk mengatur keuangan. Yes, mengatur keuangan itu nggak gampang bagi semua orang, terutama bagi yang tidak memiliki komitmen dan disiplin yang tinggi.  Apalagi kalau kita memiliki kebiasaan buruk yang sering dilakukan hingga membuat keuangan kita menjadi kacau dan tidak  berjalan baik sesuai dengan rencana yang kita inginkan.


Jadi ingat kata-kata Hong Bangjan di Drama Korea Hometown Cha Cha Cha "Hidup itu nggak selalu adil bagi semua orang, ada orang yang jalannya penuh lubang dan tidak mulus. ada juga orang yang berlari sekuat tenaga, lalu menemui jurang di ujung jalannya".  ucapan Kepala Hong ini ngena banged bagi saya, bahwa segala sesuatu ada aturan dan ilmunya. Hidup bertetangga ajah ada ilmunya juga lho! Nah, apalagi yang berhubungan dengan masalah mengelola  keuangan yang nantinya akan berdampak pada kualitas kehidupan yang akan kita jalani selanjutnya.




Contoh nyata bisa jadi ada di dekat kita, bagaimana seseorang menjalani masa tua yang tidak sejahtera, padahal pada saat muda dan usia produktif karir dan keuangannya cukup cemerlang. Melihat kenyataan seperti itu kita pasti jadi berpikir, bukan tidak mungkin hal tersebut akan terjadi dengan diri kita sendiri. Kita tidak pernah tau, entah apa yang akan terjadi saat kita tua nanti? 


Sudah seharusnya kenyataan yang kita lihat tersebut, menampar dan menyadarkan kita kalau kita tidak bisa mengelola keuangan dengan baik, maka hal itu akan berlangsung lama bisa jadi hingga kita tua nanti. Jika saat ini kita memiliki kesempatan untuk menghasilkan uang, maka manfaatkanlah kesempatan ini dengan baik, perbaiki kondisi keuangan kita dari sekarang. Lebih baik memulainya sedikit terlambat daripada tidak sama sekali dan akhirnya kita hanya bisa menyesalinnya.



Mulailah dengan kebiasaan baik, dan nggak ada salahnya untuk mulai belajar mengenai mengelola keuangan, mulailah untuk memahami dan mempelajari beberapa nasehat tentang keuangan agar masa tua kita nanti bisa sejahtera dan bahagia. Itu yang aku lakukan beberapa hari lalu, tepatnya hari Rabu, 15 Desember 2021 bersama Manulife membahas Rahasia Pensiun Bahagia, menarik ya dan ini yang banyak orang inginkan bukan?


Pengalaman adalah Guru Terbaik


Saya ingat betul apa yang dikatakan Pak Karjadi Pranoto Director & Chief  EB and Sharia Distrubution Manulife Indonesia ketika menjadi pembicara pada acara tersebut. Mungkin saat ini banyak orang-orang yang bahagia, bahkan sudah mulai menghabiskan libur akhir tahun di Bali meskipun masih di tengah pandemi. Ini artinya ekonomi sudah mulai bergerak membaik, dan masyarakat yang sudah bosan di rumah, akhirnya pergi berlibur bersama keluarga tercinta. Bagi sebagian orang liburan menjadi hal yang mudah karena memiliki income dan tabungan untuk liburan. 


Lalu apa yang akan terjadi ketika kita pensiun nanti, pastinya kita mau memiliki standar kebahagian yang sama, standar liburan yang sama ketika kita masih produktif mencari uang dan memiliki penghasilan. Belajar dari pengalaman orangtua saya sendiri, ketika usaha maju dan berkembang, hampir setiap weekend bapak selalu mengajak anak-anaknya pergi berlibur, entah itu hanya sekedar mengunjungi kerabatnya yang berada di daerah Bogor. Tapi seiring bertambahnya usia bapak, dan usaha konveksi yang dimiliki juga banyak saingannya hingga akhirnya harus menutup usaha tersebut.


Belum lagi beberapa hutang yang harus dilunasi, untungnya saja jumlahnya tidak terlalu besar, jadi tidak perlu sampai menjual rumah atau tanah, cukup menjual mobil sedan tua milik bapak saja. Selain itu Bapak juga belajar dari pengalama saudara-saudaranya yang telah menimpa mereka terlebih dahulu, ketika usahanya tidak berjalan lagi, mereka tidak memiliki tabungan yang cukup, bahkan sampai harus menjual rumah yang mereka tempati untuk melanjutkan hidup.


Sadar akan hal tersebut dan tidak mau kejadian itu menimpa dengan keluarganya, bapak mulai melakukan investasi dalam bentuk tanah dan perlahan-lahan membangun kontrakan. dan manfaatnya hingga kini bisa terus dirasakan oleh anak-anaknya. Ya, bapak memang tidak memiliki tabungan atau dana pensiun dan usaha konveksi satu-satunya yang dimiliki sudah tutup. Bahkan terpikirkan untuk punya simpanan pensiun ajah mungkin nggak akan terlintas.


Pengalaman orangtua saya ini, tentu menjadi pelajaran yang sangat berharga bagi saya, dan keinginan memiliki tanah dan membangun beberapa pintu kontrakan juga salah satu impian saya juga. Mungkin saat ini dananya belum cukup, jadi nggak ada salahnya kalau kita belajar mengelola untuk mempersiapkan keuangannya terlebih dahulu ajah yaa!


Dana Pensiun Itu Perlu Nggak siy!


Pertanyaan yang sering muncul di kepala kita saat ini adalah, emang apa gunanya dana pensiun yang kita kumpulkan? Apa untuk biaya hidup kita atau jangan-jangan akan digunakan untuk biaya kita sakit? Sebenarnya dana pensiun ini bukan hal yang baru kita persiapkan 5-10 tahun sebelum kita memasuki usia pensiun. Tapi dana pensiun harus dipersiapkan sejak dini, ini untuk idealnya. Tapi seperti saya katakan diatas lebih baik mempersiapkannya daripada tidak ada sama sekali.


Dok. Manulife

Mengingat dana pensiun ini sangat berguna untuk masa depan, dan kita pasti mau menjalani hari-hari setelah pensiun nanti dengan tenang dan nyaman. Namun, bagi masyarakat kita dana pensiun ini belum menjadi prioritas, kebanyakan dari kita lebih memilih untuk dana kesehatan dan pendidikan anak. Padahal ya dana pensiun ini adalah bekal kita ketika di masa tua nanti dan sudah tidak aktif bekerja lagi, dan kita juga nggak mau membuat anak kita menjadi generasi sandwich dunk.


Pentingnya dana pensiun yang harus kita siapkan sejak dini, berikut alasannya :

  • Pertama, sebagai tabungan untuk menjalani masa pensiun atau masa tua. Hal ini sudah jelas ketika kita tua nanti kita tidak bisa lagi bekerja dan menghasilkan uang seperti saat usia kita masih produktif. Tentunya dengan dana pensiun yang sudah kita siapkan bisa kita gunakan untuk membiayai hidup kita sehari-hari dan dana tersebut juga harus kita gunakan dengan baik, jangan sampai kita kewalahan dan pengeluaran kita jauh lebih besar dari dana yang sudah kita siapkan.

  • Kedua, sebagai modal usaha. Biasanya bagi beberapa yang sudah memasuki usia pensiun akan merasa bosan jika harus berdiam diri di rumah saja. Ini juga yang terjadi pada orangtua saya, karena sudah terbiasa pergi ke toko dan ketika usaha tutup dan setiap bulan hanya menunggu penyewa bayar sewa kontrakan saja. Jika punya dana pensiun tentu saja bisa dimanfaatkan untuk kita gunakan memulai suatu usaha tapi hal ini harus jauh-jauh sudah kita pikirkan sebelum pensiun.

  • Ketiga, sebagai dana darurat, dana ini bisa kita manfaatkan ketika memang ada hal mendesak dan darurat yang memerlukan biaya besar.

Setelah kita mengetahui manfaat dana pensiun, PR selanjutnya adalah bagaimana kita mempersiapkannya? Apalagi pandemi ini juga tidak sedikit yang akhirnya memutuskan untuk pensiun dini, pasti hal ini bukanlah hal yang mudah dan nantinya banyak hal yang akan berubah dan resiko yang akan kita hadapi.

Mendengar penjelasan dari Mba Citra Anjelina, Head of Strategy and Transformation Pensiun Business Manulife Indonesia di acara Bloger Gathering bersama Manulife, dimana berdasarkan dari hasil survei Manulife Investor Index (MISI) XI di Indonesia bahwa 81 % responden setuju semakin tua kondisi kesehatan semakin menurun, sedangkan biaya kesehatan semakin besar.

Pada dasarnya pada usia pensiun kita ingin memiliki gaya kehidupan yang sama bahkan lebih baik saat kita masih berada di usia produktif. Nah, pastinya kita sudah mulai berpikir dari sekarang, bagaimana kita mempertahankan gaya hidup pada saat pensiun nanti, untuk itu kita harus sudah mempersiapkan financial  yang matang, sekaligus untuk meminalisir biaya kesehatan ketika kita tua nanti.


Tips Menghadapi Pensiun agar Tetap Bahagia


Masa pensiun terkadang bisa begitu menyedihkan bahkan sebagian lansia mempertanyakan keberhargaan dirinya. Namun, sebenarnya masa pensiun bisa menjadi saat yang membahagiahkan jika kita tahu bagaimana menghadapinya. Masa pensiun terkadang juga bisa menjadi pengingat kita akan ketakutan terhadap penyakit dan kematian. Bagaimana jika kelak kita meninggal nanti dan tidak punya tabungan atau warisan apapun untuk anak-anak kita kelak.

Memikirkannya bisa menjadi akan membuat kita semakin stress, supaya ketakutan tersebut tidak menghantui kita, cari tahu tipsnya yuuk!

1. Mengakui kenyataan yang ada

Menjadi tua dan menghadapi pensiun itu pasti, kita tidak bisa menyangkalnya dan jangan terus-menerus menangapinya dengan pesimis. Tapi ini adalah kenyataan yang harus kita jalani dan cukup meluapkan rasa kesedihan kita sewajarnya saja, jangan sampai berlarut-larut. Seperti kondisi kita sekarang ini yang sedang menghadapi pandemi, kita harus belajar menerima dan belajar dengan kebiasaan baru.

2. Kelola keuangan dengan tepat

Berapapun usia dan berapapun pendapatan kita saat ini, sangat penting untuk dapat mengelola keuangan kita dengan bijak. Tidak perlu sungkam untuk meninggalkan gaya hidup yang konsumtif. Belilah barang karena kebutuhan bukan keinginan.

3. Miliki anggaran yang Efektif

Kita tidak perlu menyusun anggaran yang aneh-aneh, buatlah anggaran yang efektif agar bisa memenuhi kebutuhan kita dengan baik. Susunlah anggaran yang disesuaikan dengan pendapatan kita saat ini dan berapa anggaran yang kita keluarkan setiap bulannya, jangan sampai pengeluaran lebih besar daripada pemasukan kita dan akhirnya pinjaman online menjadi senjata kita.

4. Menabung secara teratur

Kalau kita ingin memiliki masa pensiun yang bahagia tanpa adanya persiapan tabungan, rasanya agak sedikit sulit ya, dan inilah yang terjadi pada orangtua saya. Bukan tidak bahagia ketika di masa tuanya, tapi tabungan pensiun yang tidak pernah terpikirkan oleh mereka.

Meskipun kondisi kita saat ini bisa dibilang berkecukupan, namun jika memiliki tabungan akan sangat membantu di masa tua kita nanti. 

5. Siapkan dan pensiun sejak dini

Masih usia produktif, memiliki pemasukan dan punya impian masa pensiun yang bahagia? Mulailah mempersiapkan dana pensiun sejak sekarang, jangan pikir kalau pensiun itu masih lama, karena tanpa kita sadari waktu akan berlalu begitu cepat. Mulailah menyisihkan secara rutin sekian persen setiap bulan.

Kita bisa menyimpannya di rekening khusus atau bisa membuka tabungan pensiun yang saat ini banyak sekali perusahaan perbankan atau asuransi yang menawarkannya. Jika dana pensiun yang kita miliki cukup banyak, maka kita juga bisa mengalokasikan ke berbagai instrumen investasi yang menguntungkan.






9 komentar

  1. emang perlu banget disiapkan sejak dini yaa. eniwey.. trims tipsnya yaa, smoga kita semua pensiun nanti bisa happy...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Kembali kasih Kak, semoga bermanfaat ya dan bisa kita jalankan jugaa.

      Hapus
  2. Wow keren... mksh mba tips nya

    BalasHapus
  3. Jadi kepikiran niy,mesti nyiapin dana pensiun, supaya saat tua nanti hidup jadi lebih tenang dan happy.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Harus siy, karna kita nggak pernah tau khan masa tua kita nanti akan seperti apa, jadi persiapan penting siy.

      Hapus
  4. Wah bagus ya ulasan tentang dana pensiun nya...buat pengalaman..

    BalasHapus
    Balasan
    1. Benar Bunda, untuk persiapan masa tua kita nanti yaaa

      Hapus
  5. Makasih mbak tips nya...🤗

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat