Adaptasi Kebiasaan Baru Dengan Menerapkan 3M di Tengah Pandemi Covid-19

Jangan pernah bertanya kapan pandemi akan berakhir yaa! Tapi tanyakan pada diri sendiri, apakah kita sudah menjalankan protokol kesehatan dengan baik?


Jika melihat kondisi sekarang ini sebenarnya kita belum terbebas dari pandemi ya, justru kita dituntut untuk Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di berbagai bidang. Pada era pandemi ini, kita masih bisa beraktivitas secara Produktif, namun dengan menerapkan langkah pencegahan Covid-19.


Namun, bagaimana caranya di tengah pandemi seperti sekarang ini kita masih bisa produktif dengan aman. Hal ini ternyata menjadi perhatian USAID, pada hari Rabu, tanggal 12 Agustus 2020 USAID mengadakan Online Talkshow #3MPlus Perilaku Kunci Aman dan Produktif di masa pandemi dengan para pembicara :

  • dr. Kirana Pritasari. MQIH, Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementrian Kesehatan RI
  • dr. Pandu Riono, MPH, ph,D Ahli Epidemiologi Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia
  • dr. Widyastuti MKM Kepala Dinas Kesehatan Pemerintah Propinsi DKI Jakarta 
  • dr. Falla Adinda Tenaga Medis dan Influencer
  • Harianto Ketua Bantaeng Runners Community (BRC) 
  • Mamik Pujiastutik, SKM Sanitarian Puskesmas Sidoarjo Lor Kota Salatiga
  • Lina Damayanti Advisor bidang Advokasi dan Komunikasi, USAID IUWASH PLUS, selaku Moderator


Banyak diantara kita yang bertanya-tanya, termasuk saya pribadi, berapa lama kita akan menghadapi pandemi seperti sekarang ini? Kita sudah bosan tinggal dirumah, namun langkah ini dianggap tepat agar kita tidak terpapar Covid-19. Oleh karena itu dr. Pandu mengatakan kita harus menegakkan 3MPlus. Apa siy itu?

Adaptasi Kebiasaan Baru dengan Menerapkan 3MPlus
  • Menggunakan Masker dengan benar

  • Menjaga Jarak

  • Mencuci Tangan


Memang dengan 3M ini kita dapat mengurangi resiko penularan Covid-19? Faktanya 3M ini sangat powerful agar kita tidak tertular Covid-19. Adaptasi kebiasaan ini harus diterapkan, dengan tujuan agar masyarakat dapat melakukan aktivitas di masa pandemi ini.

Adaptasi baru ini bukan berarti kita harus menghindari tempat tinggal, untuk pindah ke tempat baru yang terbebas dari Covid-19, bukan juga kita harus mengurung diri di rumah terus-menurus.Tapi harapannya meskipun kita sedang hidup di tengah pandemi, kita tetap dapat beraktivitas, dapat mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan hidup, bisa refresing dan beribadah dengan menerapkan kebiasaan baru.

Jadi yang kita butuhkan agar bisa beradaptasi kebiasaan baru di tengah pandemi ini, yaitu dengan  menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, dan semua protokol ini berlaku untuk seluruh lapisan masyarakat dalam beraktivitas sehari-hari. Penerapan 3M ini harus kita ingatkan, harus kita edukasi terus-menerus.

Karena pada kenyataannya masih banyak masyarakat yang belum menjalankan adaptasi kebiasaan baru ini. Untuk penerapkan 3MPlus ini mereka yang berada di dinas kesehatan menjadi sangat penting, menjadi pilar utama dalam memberikan contoh kepada masyarakat.

Lantas, apakah dengan menerapkan 3MPlus ini resiko penularan bisa berkurang? Seharusnya iya, karena saat ini baru 50% masyarakat saja yang menerapkan 3MPlus ini. Seandainya seluruh masyarakat bisa menerapkan dan disiplin, yakin pasti kita bisa melewati pandemi ini. Nggak usah melihat orang lain dech, adaptasi kebiasaan baru ini dapat kita mulai dari diri kita sendiri terlebih dahulu, lalu keluarga dan orang-orang terdekat kita.

Oleh karena itu untuk mendukung penerapan 3MPlus ini tidak bisa lepas dari akses air minum dan sanitasi. 


Dalam hal ini Bapak Imran mengatakan meskipun di tengah pandemi masyarakat tidak berhenti untuk tetap menjalankan sanitasi total berbasis masyarakat (STBM). Agar pola hidup masyarakat ini dapat mereda penyebaran virus Covid-19.



Upaya yang dilakukan oleh Pemerintah DKI Jakarta dalam Implementasi 3M

Ibu Widyastuti mengatakan bahwa pemerintah sudah melakukan promosi kesehatan terkait dengan Covid-19 ini sejak 24 Januari lalu, ketika kita sudah mulai mendapatkan informasi adanya Covid-19 di Wuhan. Sosialisasi ini sudah di lakukan oleh pihak kesehatan, penyuluhan di sekolah-sekolah, di tempat keramaian seperti mal, terminal sudah mulai dilakukan sosialisasi.

Banyak faktor yang menyebabkan kasus pasien Covid-19 di Jakarta terus meningkat, dan lansia menjadi pasien yang paling banyak. Untuk penerapan 3MPlus ini pemerintah Jakarta juga sudah digalakkan terutama saat masa PSBB transisi dan sudah dilakukan oleh lintas sektor.

Tantangan yang dihadapi oleh pemerintah hadapi saat ini yaitu, dimana masih banyak informasi hoax yang beredar berkaitan dengan Covid-19 ini, selain itu yang paling menguras tenaga sikap masyarakat sendiri yang tidak patuh terhadap protokol kesehatan.

Oleh karena itu pemerintah telah menerapkan protokol kesehatan baik di pasar, perkantoran, hotel, transportasi, dan tempat kerja. Contoh, dibawah ini protokol kesehatan yang ada di pasar.

Salah satu protokol yang ada di Pasar



Tugas Tenaga Medis di Tengan Pandemi Covid-19

Untuk pandemi ini adalah persoalan masyarakat, para tenaga medis sebenarnya bukan berada di depan, tapi adanya di belakang untuk menangani masalah yang tidak teratasi oleh masyarakat. Jadi pandemi itu adalah ilmu dari kesehatan masyarakat dimana yang bisa menyelesaikan pandemi ini adalah masyarakat bukan tenaga kesehatan.

Menurut dr. Falla, anggapan bahwa tenaga medis adalah frontliner sebenarnya kurang tepat. Jadi kuncinya ada di masyarakat, dimana kita harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat, menerapkan 3M, setelah itu baru tenaga medis bekerja.

Saatnya kita berbagi peran dengan, dimana pemerintah membuat regulasi, para scientist bekerja setiap hari untuk membuat obat, membuat vaksin, dokter bekerja di belakang UGD, mereka menyembuhkan orang-orang yang sakit, masyarakat bekerja untuk menurunkan angka pandemi ini, dan teman-teman blogger, influencer bekerja untuk menyerukan hal-hal baik kepada masyarakat, agar masyarakat dapat menerima informasi yang tepat dan baik.

Tips Agar Tetap Produktif selama Pandemi Covid-19

Selain menerapkan 3MPlus, ada hal lain yang perlu diperhatikan agar kita tetap produktif dengan aman selama pandemi, yaitu :

1. Istirahat yang Cukup
Meskipun di tengah pandemi kita tetap beraktivitas normal, meskipun ruang gerak kita terbatas. Namun jangan sampai karena begitu antusias dengan aktivitas dan adaptasi baru membuat kita lupa beristirahat.

2. Mengurangi Aktivitas yang tidak penting
Ketika kita terpaksa harus bekerja di luar rumah, maka protokol kesehatan harus dijalankan dengan baik. Namun jika kita beraktivitas dalam rumah sebaiknya hindari kegiatan yang kurang penting. Isilah hari-hari kita dengan kegiatan yang bermanfaat.

3. Berpikiran Positif
Hal ini sangat penting agar kita tetap waras dan sehat, karena dengan kita berpikiran positif akan meminimalisir perasaan stress dan dapat mengurangi kecemasan pula.

4. Mengkunsumsi Makanan Sehat dan Kaya Nutrisi
Meskipun di tengah pandemi, namun kebutuhan nutrisi dan protein kita harus terjaga, agar imunitas kita baik.

5. Berolahraga
Olahraga dapat kita lakukan di dalam rumah, dengan gerakan yang sederhana dan tidak perlu di ruang yang luas. Namun olahraga di luar rumah tetap bisa kita lakukan, asalkan protokol kesehatan tetap dilakukan dengan baik.

Ingat ya teman-teman adaptasi kebiasaan baru ini, harus kita terapkan dan lebih disiplin. Jangan pernah ada kata bosan untuk selalu melakukan 3M (Memakai Masker, Mencuci tangan dengan sabun dan Menjaga Jarak). Agar kehidupan sehari-hari kita bisa tetap produktif dengan aman dan nyaman.


1 komentar

  1. 5 tips ini sangat bagus bila dipraktikkan untuk menghadapi pandemi ini. Semoga pandemi ini segera berakhir ya.

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat