Berbagai Catatan Mengiringi 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan

10 tahun sudah BPJS Kesehatan hadir di Indonesia, tepatnya beroperasi sejak 1 Januari 2014. Apakah BPJS Kesehatan telah menjalankan tugasnya dengan baik? 

Launching dan Bedah Buku Roso Telo Dadi Duren Biyen Gelo Saiki Keren
Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan
di Ballroom Kantor Pusat BPJS Jakarta 10 Mei 2024


Berbagai catatan mengiringi 10 tahun perjalanan BPJS Kesehatan patut di syukuri, meskipun saat ini orientasinya masih openi orang sakit, belum openi orang-orang yang sehat. Tentu jika hal tersebut bisa diwujudkan maka anggaran akan lebih efisien dan masyarakat Indonesia diharapkan lebih produktif.

Kehadiran BPJS Kesehatan sangat berperan bagi masyarakat, tak terkecuali saya pribadi dan keluarga juga turut merasakan manfaatnya. Banyak kisah menarik mengikuti perjalanannya, agar masyarakat luas lebih banyak tahu pada hari Jum'at tanggal 17 Mei 2024 bertempat di Ballroom kantor BPJS Pusat dilakukan launching dan bedah buku Catatan 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan.

Tahun 2024 ini BPJS Kesehatan mendapatkan banyak penghargaan, baik Nasional dan Internasional, dimana direktur utama BPJS menjadi speaker di PBB. Tentu saja tantangan yang dihadapi juga semakin besar, apalagi pesertanya sudah mendekati 98%. 

Dimana pada tahun 2014 peserta JKN hanya sebanyak 114 juta jiwa, dan sekarang ini sudah lebih dari 271 jiwa terdaftar di JKN. Dari 92 juta pemanfaatan pelayanan di tahun 2014, menjadi 606 juta pelayanan saat ini.

Dalam kesempatan ini telah diluncurkan dua buah buku oleh Direktur BPJS Kesehatan Gufron Mukti, dan ternyata bertepatan dengan hari ulang tahunnya juga lho! namun siang itu yang dibedah hanya buku pertama yang berjudul Roso Telo Dadi Duren, Biyen Gelo Saiki Keren sebuah buku yang mengawali lorong-lorong gelap, pada awalnya buku ini sebagai komunikasi yang mudah kepada publik, karena jaminan kesehatan sesuatu yang baru bagi Indonesia.

Buku yang kedua berjudul "Prinsip Dasar Sistem Jaminan Sosial dan Asuransi Kesehatan" membahas tentang detail penyelenggaraan JKN dan kebutuhan dasar kesehatan, selain itu juga membahas tentang Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) dan mekanisme naik kelas serta urun biaya JKN.

Selamat Atas 10 Tahun dan Launching Buku BPJS Kesehatan

Kalian masih inget nggak siy, waktu awal-awal BPJS berdiri, yang dulu banyak ditolak rumah sakit, tapi sekarang banyak yang ingin kolaborasi. Buku Roso Telo Dadi Duren Biyen Gelo Saiki Keren seperti cerminan BPJS yang dulu identik dengan masyarakat susah dan kini sudah bisa diterima oleh seluruh kalangan masyarakat. 

Cetakan pertama, Mei 2024 terdiri dari 5 Bab sebanyak 152 halaman. Launching 10 Tahun Perjalanan BPJS Kesehatan ini bersinergi dengan buku yang telah diterbitkan DJSN pada Desember 2023. 

Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti

Buku ini memulai potret dari tingkat direksi, tingkat karyawan, hingga potret dari pasien juga ada. Pak Dirut Ali Ghufron Mukti bersama dengan rekan-rekannya bekerjasama untuk menuliskan perjalanan dan dinamika BPJS Kesehatan sepanjang mengelola program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) selama satu dekade.

Bahkan BPJS Kesehatan sempat dilabeli haram oleh MUI, loh qo bisa ya!! Seperti yang kita ketahui pada awal-awal pengoperasiannya kondisi keuangan mengalami defesit, akibatnya pelayanan kesehatan yang diberikan kepada peserta tidak maksimal. Hal inilah yang menjadi salah satu pemicu BPJS Kesehatan dikatakan Haram, karena diduga kuat mengandung gharar atau ketidakjelasan akad yang memicu dan melahirkan riba.. Ngeri juga ya kesimpulannya!

Untuk menjawab keraguan tersebut, BPJS Kesehatan yang mengelola program JKN-KIS berdasarkan prinsip gotong royong dan kebersamaan antar peserta dalam menanggung biaya jaminan sosial. Selain itu diperkuat juga dengan diawasi oleh Dewan Pengawas Syariah dan keluarlah surat ketetapan DSN-MUI No. 2 tahun 2000. Alhamdulillah BPJS Kesehatan jauh dari kata haram.

Setelah membaca buku ini, bisa dibilang buku ini bagus untuk masyarakat luas, agar lebih mengetahui seluk beluk dan mereka yang peduli dengan JKN, jadi buku ini nggak sebatas hanya untuk praktisi kesehatan ajah.

Dalam buku perjalanan 10 Tahun BPJS Kesehatan bisa dilihat perjuangan keras untuk mencapai Universal Health Coverage di Indonesia. So, aku juga mau ucapin terima kasih kepada BPJS Kesehatan untuk dedikasi dan kerjakeras mereka. Ini semua juga peran aktif dari kita semua agar pelayanan JKN BPJS Kesehatan terus baik dan meningkat.

Pak Ghufron melalui buku ini juga membahas program anti kecurangan dan beliau ingin terus kedepannya BPJS Kesehatan tetap mengutamakan transparasi dan integritas. Apalagi selama 10 tahun berjalan untuk mendaftarkan lebih dari 97% penduduk Indonesia menjadi peserta JKN bukanlah hal yang mudah, malah ini melebihi dari ekspetasi. 

Masih mengejar sisa target 12 juta peserta lagi di tahun 2024 ini, sehingga BPJS Kesehatan terus berkoordinasi dengan berbagai instansi agar masyarakat yang belum mendaftarkan segera didaftarkan menjadi peserta JKN. Gimana niy, untuk kamu yang baca tulisan ini udah terdaftar menjadi peserta JKN Kesehatan khan, kalau belum cepat daftar ya, bisa memanfaatkan aplikasi mobile JKN dan PANDAWA lho!

Selain Launching dan Bedah Buku, BPJS Kesehatan juga
Launching Bugar Bersama Mobile JKN dan Quick Count DJS

Nah, ini yang dilakukan oleh BPJS kesehatan terus berbenah, memperbaiki pelayanan dan memoles penampilan dari yang manual ke arah digitalisasi. Makanya dunia juga ikut mengapresiasi keberhasilan JKN BPJS Kesehatan.

Apresiasi Dunia Untuk Keberhasilan JKN BPJS Kesehatan

Pada awal tahun 2024 sudah ada lebih dari 268 juta jiwa yang terdaftar sebagai peserta BPJS Kesehatan, jadi layak siy kalau Indonesia disebut sebagai negara paling progresif menuju Universal Health Coverage.

Meningkatnya jumlah peserta otomatis mutu pelayanannya juga harus terus ditingkatkan dunk, oleh karena itu BPJS Kesehatan melalui serangkaian strategi berupaya memberikan akses pelayanan kesehatan yang adil dan berkualitas bagi seluruh masyarakat.

Jadi niy, kalau dalam pelayanannya rekan BPJS Kesehatan masih menolak atau membedakan layanan kepada pasien BPJS, tugas kita bersama untuk melaporkannya hingga menghasilkan solusi yang baik untuk semuanya.

Apresiasi dunia ini ditunjukan dengan penunjukan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti sebagai Ketua Komisi Kesehatan atau Technical Commission on Medical Care and Sickness Insurance International Social Security Association (ISSA) untuk periode 2020-2022.

ISSA sendiri merupakan asosiasi lembaga jaminan sosial yang beranggotan 158 negara di seluruh dunia, jadi lewat peran ini Direktur Utama BPJS Kesehatan didapuk untuk berbagi pengalamannya, dan diwujudkan pula melalui Launching buku ini.

Semakin membaiknya pelayanan BPJS Kesehatan telah dirasakan oleh banyak peserta JKN. Jadi berharap banged kedepannya BPJS Kesehatan tidak hanya openi orang sakit saja tapi openi orang sehat juga. Karena kondisi kesehatan seseorang tak pernah bisa diprediksi, selain upaya pencegahan, kesiapan finansial juga diperlukan, jadi ini PR kita bersama yaa guys!!

Stay Healthhy and Happy Always 




Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat