Dompet Dhuafa Sasar Generasi Milenial untuk Berwakaf : Cerdas Spiritual, Cerdas Financial

Sebuah langkah kecil untuk manfaat yang sangat besar..

Ayo Berwakaf! Pahalanya Mengalir Abadi


Teman-teman udah familiar dengan wakaf, kan?

Siapa niy, ketika ditanya kapan mau berwakaf? Jawabnya, nanti ajah kalau udah tua. Ada yang gini juga nggak?

Waqaf bukan ibadah bagi orangtua,
tapi Kaum Milenial juga!

Padahal ya ibadah wakaf itu bukan sekedar ibadah untuk orangtua ajah, tapi bagi kita kaum milenial juga bisa mulai berwakaf lho! Soalnya, syarat berwakaf hanya ada empat, yaitu : berakal, baligh, mampu dan ikhlas. 

Syarat bewakaf juga nggak dibatasi dengan umur, apalagi kalau sampai harus menunggu tua lebih dahulu baru kita berwakaf, nggak gitu ya konsepnya. Kenapa kita harus menunggu kata nanti untuk meraih pahala yang berlimpah.

Ingat, kata-kata ini nggak, syarat mati nggak harus tua, jadi syarat terbaik untuk berwakaf disaat kita memiliki harta terbaik dan usia terbaik juga. 

Lantas, apa siy yang membuat ibadah wakaf di kalangan milenial ini masih kurang mendapat apresiasi? Apa masih kurangnya literasi dan informasi kepada mereka? 

Oleh karena itu, agar di tengah kemajuan teknologi saat ini dan mindset mengenai wakaf juga perlu diperbaharui dan disebarkan dengan luas, agar kemampuan milenial untuk berwakaf dapat naik signifikan. Dompet Dhuafa, pada Rabu, 11 Oktober 2023 berlokasi di Graha Sawala, Kemenko Perekonomian Jakarta Pusat, mengadakan Talkshow Wakaferse, Milenial Berwakaf!

Talkshow Dompet Dhuafa
di Graha Sawala, Kemenko Perekonomian Jakarta Pusat

Talkshow Dompet Dhuafa kali ini bekerjasama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Resiko (DJPPR) dan Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS) yang bertema Milenial Berwakaf : Cerdas Spiritual, Cerdas Financial.

Dompet Dhuafa ingin mengajak generasi Milenial untuk bergerak berkontribusi bergabung dalam gerakan kebaikan ini, sekaligus juga sebagai sarana pengembangan komunikasi wakaf kepada seluruh elemen masyarakat. Harapannya melalui talkshow ini bisa meningkatkan partisipasi aktif masyarakat sehingga program wakaf dapat bergulir secara cepat dan bermanfaat bagi masyarakat secara luas.

Tak harus menunggu kaya raya, memiliki aset yg banyak, ekonomi yang mapan untuk berwakaf.


Pada kesempatan Talkshow ini yang melibatkan beberapa stakeholders, dan dihadiri langsung oleh Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkue RI, Ibu Dwi Irianti Hadiningdyah. GM Penghimpunan Wakaf Dompet Dhuafa Bapak Bobby P Manullang, Deputi Direktur Dana Sosial Syariah KNEKS Bapak Urip Budiarto, Islamic Financial Planner Practicioner, Kak Rahma Fitri Analis Hubungan Kelembagaan SBSN dan Kak Chiki Fawzi selaku Key Opinion Leader (KOL).


Talkshow Wakaferse Milenial Berwakaf : Cerdas Spiritual, Cerdas Financial

Pola Finansial dan literasi wakaf di tengah kalangan generasi milenial memang harus terus dimasifkan, hal ini juga karena seiring dengan kemudahan berwakaf dan pengelolaan wakaf yang sejauh ini telah mencapai kemajuan dengan baik.

Dompet Dhuafa sebagai salah satu Nazhir telah menerima dan mengelola imbalan CWLS (Cash Waqh Linked Sukuk) menjadi bukti bahwa pemerintah melalui Kemenkue, BI, KNEKS, OJK dan yang lainnya menaruh perhatian khusus untuk pengembangan potensi wakaf.

Sambutan Ibu Dwi Irianti Hadiningdyah,
Direktur Pembiayaan Syariah DJPPR Kemenkue RI

Dalam sambutannya Ibu Dwi Irianti mengatakan wakaf selama ini dikenal dengan wakaf Aset, 3M yakni, Makam, Madrasah, dan Masjid dan yang melakukan wakaf kebanyakan golongan kolonial, golongan kakek nenek kita. Padahal untuk berbuat kebaikan itu bisa dilakukan kapan saja.

Ingat 5 Perkara sebelum 5 Perkara

Diantara kita pasti sering mendengar ungkapan tersebut. Tapi untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari bukanlah hal yang mudah. Sebagai kaum milenial, banyak kegiatan yang bisa kita lakukan yang berhubungan dengan masyarakat. 

Apalagi yang berhubungan dengan wakaf, siapa bilang anak-anak muda harus mengeluarkan uang untuk berwakaf? Nggak harus qo..

Kaum milenial bisa berwakaf dengan cara yang kreatif dan spiritual. Salah satu caranya temen-temen bisa menjadi agent chance untuk menginformasikan berbagai hal, yang berfokus kepada Cash Waqh Linked Sukuk dengan membuat konten-konten yang cerdas. Well, karena generasi milenial biasanya masih banyak maunya, tapi gimana caranya tetap bisa mengeluarkan amal jariah tanpa mengeluarkan dana.

Selain membuat konten, bisa juga membuat klub atau komunitas yang berhubungan dengan kegiatan berwakaf, berbuat kebajikan dengan cerdas dan tanpa mengeluarkan satu persen pun. 

Saat ini potensi untuk mengajak masyarakat berwakaf sangat besar. Melalui CWLS ini menjadi salah satu bukti keterlibatan pemerintah untuk menyediakan instrumen yang memudahkan para Nazhir dapat mengelola wakaf yang diterima dengan aman, mudah dan menguntungkan.

CWLS merupakan investasi waqaf uang pada sukuk negara yang imbalannya disalurkan oleh Nazhir (pengelola dana dan kegiatan waqaf) untuk membiayai program sosial dan pemberdayaan ekonomi umat. 

Emang apa siy keunggulan dari CWLS ini? Jadi ada beberapa keunggulan jika kita semua melakukan investasi di CWLS ritel, yaitu :

  • Aman, penempatan wakaf uang dalam instrumen investasi dijamin oleh negara
  • Amanah, Pengelolaan dan Pemanfaatan dana wakaf uang secara transparan dan akuntabel
  • Mudah, adanya fasilitas untuk pewakaf uang, sehingga dapat dimanfaatkan untuk kegiatan produktif
  • Produktif, Imbalan dibayarkan setiap bulan serta dimanfaatkan untuk pembiayaan program/kegiatan sosial dan pemberdayaan ekonomi masyarakat
  • Utuh, dana akan kembali utuh 100% untuk pewakaf (wakif) pada saat jatuh tempo SBSN
  • Berkah, hanya minimal Rp 1 juta sudah mengalihkan berkah untuk ekonomi ummah.

Kita tahu kalau wakaf potensinya besar, dan apa yang dilakukan pemerintah dalam hal ini pihak Kemenkue agar wakaf bisa terserap dengan optimal?

Pada kesempatan kali ini Kak Rahma menceritakan kalau wakaf nggak hanya 3M saja, tapi ada juga yang namanya wakaf uang.  
Wakaf uang yaitu seorang yang berwakaf dengan menyerahkan sebagian dari hartanya baik secara pararel, teruktural maupun untuk selamanya untuk dikelola pada suatu badan wakaf, yang nantinya untuk disebarkan ke berbagai kegiatan sosial pemberdayaan ekonomi umat 

Pemerintah Indonesia sedang gencar-gencarnya untuk mengembangkan instrumen wakaf dan literasi wakaf di masyarakat semakin berkembang.

Indonesia punya potensi sebesar 180 triliun rupiah pertahun, tetapi realisasinya sangat rendah. Berdasarkan data KNKES pada tahun 2020 hanya mendapatkan dana wakaf sebesar 328 miliar rupiah, dan pada tahun 2023 terjadi peningkatan menjadi 2,07 triliun rupiah. 

Kalau melihat peningkatanya, lumayan besar ya! Jadi, wajar jika pemerintah ikut menyediakan suatu inovasi untuk menempatkan dana berpotensi ini dalam bentuk investasi yang aman dan produktif. 

Pemerintah juga berkomitmen untuk desain investasi SBSN yang inovatif melalui CWLS. Instrumen ini salah satu instrumen pembiayaan sukuk negara yang terhubung dengan ekosistem keuangan sosial. 

Ternyata, tanggapan dari generasi milenial tentang CWLS ini juga positif, dimana dari segi investor baru kaum milenial yang paling mendominasi.. Keren euyyy...

Tentu saja dengan data tersebut menunjukan kalau kaum milenial sudah melek wakaf. Bahkan CWLS ini sudah mendapatkan penghargaan dari ISDB di Jeddah, jadi CWLS enggak hanya mendapatkan pengajuan dari nasional ajah tapi juga internasional.

Jadi dengan adanya CWLS ini bisa mengakomodasi keinginan generasi milenial yang mau berinvestasi tapi juga mendapatkan feedback untuk beramal. Duniaya dapet, akhiratnya juga dapet!


Bagaimana Cara Dompet Dhuafa Menghimpun dan Mengelola Dana Wakaf 

Supaya kaum milenial bisa terbangun literasi wakaf, Dompet Dhuafa menyadari dimana kaum milenial memiliki spiritual intelektual yang sangat tinggi. Dimana para milenial melihat seberapa besar manfaat yang akan diterima dalam berdonasi. 

Tentu saja, jika dilihat dari manfaatnya maka wakaf sangat cocok untuk difokuskan kepada maum milenial. 

Menurut Bapak Bobby ada 3 alasan Dompet Dhuafa mengelola dana wakaf untuk aset-aset sosial yaitu :

  1. Dompet Dhuafa ingin memberikan donasi tersebut secara berkelanjutan. Dompet Dhuafa bersama dengan donaturnya memposisikan lembaga ini sebagai yang porsinya tangan diatas lebih banyak daripada tangan dibawah
  2. Dalam perjalanannya memperbanyak jumlah musahiq yang akan memberikan kontribusi dalam aspek menyerap banyak tenaga kerja.
  3. Memperbanyak aset sosial akan memberikan kesempatan terbangunnya ekosistem keuangan syariah. 

Saat ini kita masih terus dalam upaya menggelorakan agar semakin banyak masyarakat yang melek tentang wakaf dan mindset yang ada juga harus diluruskan. Diantaranya bahwa wakaf itu bukan hanya untuk orang kaya saja, banyak yang minder karna tidak bisa berwakaf dalam jumlah yang besar.

Tapi, Dompet Dhuafa dalam kemampuan kolekting Nasional bahkan internasional, menggalakkan wakaf Rp. 10 ribu saja kepada kaum milenial. Eitsss, jangan sampai kita meremehkan nominal wakaf yang sebesar 10 ribu ini yaa. Kebayang nggak dari 1 juta kaum milenial yang tergerak untuk berwakaf sebesar 10 ribu ini, hasilnya bisa menghasilkan berapa banyak coba?

Terbukti dari wakaf senilai secangkir kopi, bisa membangun rumah sakit lho! 

Bukan hal mustahal kaum milenial 10 tahun mendatang, jika nanti berbicara tentang wakaf, mereka nggak tanggung-tanggung lagi dalam berwakaf, karena baseline knowlegnya sudah dibentuk sejak awal. 

Jika boleh jujur, amunisi yang bisa kita andalkan ketika kita meninggal dunia nanti adalah amal jariah yang kita lakukan di dunia. Ini merupakan salah satu motivasi yang disampaikan agar masyarakat banyak yang tertarik untuk berwakaf. 

Apalagi saat ini produk perbankan yang mendekatkan dengan wakaf sudah sangat banyak, dan Dompet Dhuafa ingin hadir sebagai yang menjebatani.


Perkembangan Ekosistem Syariah yang Berkaitan dengan Wakaf

Jika melihat kebelakang sebenarnya wakaf uang ini sudah ada sejak 10 tahun yang lalu, tapi sayangnya kurang tersampaikan dengan baik. Namun faktanya saat ini sejak tahun 2021 hingga 2023 wakaf uang yang ada hingga saat ini berada diangka 2,23 triliun rupiah. Woww great!

Menurut Pak Urip, yang menariknya adalah dari angka tersebut sebesar 30% penempatan dalam bentuk CWLS. Jika wakaf itu dihadirkan maka akan mendukung investasi dalam periodek.

Ketika generasi milenial semakin sadar dengan literasi wakaf yang berkaitan dengan sektor kuangan maka semakin banyak produk-produk perbankan yang dikaitkan dengan wakaf. 

Jika potensi wakaf saat ini sudah besar maka tahun 2045 nanti bukan tidak mungkin potensi wakaf bisa 5-6 kali lipat dari tahun ini. Jika wakaf ini bisa dikembangkan dengan baik, maka bukan tidak mungkin para Nazhir wakaf kelak bisa menjadi pilar perputaran dana yang bisa mendukung pembangunan di Indonesia.

Kehadiran KNEKS ini ditugaskan untuk memfasilitasi hal-hal yang dibutuhkan untuk membuat ekonomi dan keuangan syariah itu bida lebih cepat menjadi arus baru perekonomian Indonesia serta menjadikan Indonesia sebagai Pusat Halal Dunia.

Sudut Pandang Wakaf dari Sisi Generasi Milenial

Kak Chiki sebagai generasi milenial dengan adanya kegiatan talkshow seperti ini semakin membuka pengetahuannya tentang wakaf, dan menariknya lagi dengan jumlah potensi dana wakaf yang begitu besar.

Jadi, semakin semangat untuk menyiapkan dana dari yang kita punya untuk diwakafkan, jadi nggak ada rasa takut lagi dan nggak perlu menunggu kita kaya terlebih dahulu. Jujur, dengan adanya campaign wakaf yang ada sekarang ini, menjadikan suatu hal yang bisa menarik kaum milenial untuk berwakaf.

Talkshow Wakaferse Milenial Berwakaf : Cerdas Spiritual, Cerdas Financial

Sebagai generasi yang melek digital kita bisa menjadi generasi yang cerdas dan memiliki gaya hidup yang lebih produktif dengan berwakaf. Siapa siy yang nggak mau menjadi calon wakif masa depan yang cerdas dengan berbekal wakaf?

Kamu tau nggak siy, kerennya dari keutamaan berwakaf :

  • Pahalanya akan terus mengalir sekalipun kita sudah meninggal dunia
  • Dilipatgandakan pahalanya hingga 700 kaki lipat
  • Harta benda yang diwakafkan tetap utuh, terpelihara, terjamin keberlangsungannya dan tidak bisa hilang
  • Manfaatnya terus dirasakan oleh orang banyak

Oiya, catatan niy kalau wakaf uang dan wakaf melalui uang itu berbeda yaa! 

Wakaf Uang, objek berupa uang dan dikelola oleh Nazhir. 

Nilai wakaf uang harus dijaga dan wajib diinvestasikan, sehingga manfaatnya dapat disalurkan kepada mauquf alaih. 

Wakaf Melalui Uang, Objek berupa benda, diberikan dalam bentuk uang.

Uang yang diwakafkan akan dijadikan/dibelikan harta benda wakaf atau proyek yang dikehendaki wakif untuk dimanfaatkan oleh mauquf alaih.

Upss, meskipun mereka berbeda, tapi pahalanya tetap sama qo, abadi dan nggak terputus.

Dari penjelasan diatas harapannya kita-kita kaum milenial semakin terbuka tentang literasi wakaf ya dan sudah waktunya milenial berwaqaf! Ingat! Wakaf bukan hanya untuk orang kaya dan lansia saja, tapi generasi mendatang penerus bangsa pun bisa merasakan manfaat wakaf dalam jangka waktu yang panjang.

Sama halnya dengan investasi yang kita lakukan, tapi investasi yang satu ini adalah investasi untuk bekal kita kelak di akhirat nanti. 

Yuk, jangan tunggu nanti-nanti untuk investasi akhirat dengan berwakaf! Wakafnya sekali, Pahala dan Manfaatnya berkali-kali.

Ingat ya, wakaf itu bukan karena kita mampu saja, tapi karna kita mau! 



Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat