Sukses, masih muda, cantik, kaya, punya suami dan anak-anak yang sehat, siapa coba yang tidak iri dengan sosok Nia Ramadhani? Siapa siy yang nggak kenal dengan beliau, salah satu artis besar di Indonesia yang sukses lewat peran antagonis di Sinetron "Bawang Merah Bawang Putih" yang membuat namanya kian terkenal.
Nia memutuskan menikah dengan pengusaha Ardiansyah Bakrie ketika usianya 20 tahun, dan dikarunia 1 orang putri dan 2 orang putra. Jika kita orang luar yang melihat kehidupan Nia, pasti banyak yang mengantri untuk menukar posisi dengan dirinya. Intinya netizen ngerasa hidup Nia itu goals banged dan cita-cita banyak orang.
Gimana ya, melihat kehidupan Nia itu bener-bener kaya princess yang dimimpiin banyak orang, punya suami kaya, anak-anak yang lucu dan pintar, rumah mewah, harta? Duch nggak usah ditanya lagi dech! Tapi, tiba-tiba kita mendengar kabar penangkapan Nia karena mengunakan narkoba.. Duarrrr
Jujurly, saya pribadi kaget mendengar berita ini, meskipun saya bukan kerabat Nia, tapi sebagai salah satu followernya saya cukup terkejut. Karena kurang apa lagi siy seorang Nia Ramadhani, bukan semuanya sudah punya? Tapi rumput tetangga memang selalu terlihat lebih indah ya! Ketika penangkapan iu terjadi banyak masyarakat yang mengkritik perbuatan Nia. Tapi tak sedikit yang tetap mendukung Nia.
Kasus Nia Ramadhani Ingatkan Betapa Bahayanya Narkoba
Nia dan suaminya Ardi Bakrie telah ditetapkan sebagai tersangka oleh polisi karena kasus penyalahgunaan narkoba jenis sabu pada tanggal 7 Juli 2021. Penangkapan ini berawal dari informasi yang diterima Satnarkoba Polrestro Jakarta Pusat, kemudian didalami dan berhasil mengamankan ZN yang merupakan supir dari Nia. Saat itu ZN kedapatan memiliki satu klip narkotika jenis sabu dan setelah diinterogasi terungkap jika barang tersebut milik sang majikan.
Nia bukanlah artis pertama atau satu-satunya artis yang tertangkap karena kasus narkoba, sebelumya sudah banyak rekan satu profesi dengan dirinya sudah lebih dahulu tertangkap seperti Roger Danuarta, Jefri Nichol, Raffi Ahmad dan masih banyak lagi. Tak sedikit artis Indonesia yang terjebak kasus kelamnya dunia narkoba, tentu saja menimbulkan keresahan di masyarakat. Meskipun pada kenyataan masyarakat biasa juga banyak yang menjadi pengguna dari barang haram tersebut.
Masalahnya karena mereka artis, dan sering dijadikan sosok idola oleh masyarakat, khawatir akan diikuti oleh fansnya. Karena kasus narkoba ini tak hanya menimpa kalangan artis saja, tapi semua orang bisa terjerumus. Meski sudah ada status darurat narkoba, namun angka pelanggarannya terus meningkat. Bahkan Indonesia bukan lagi menjadi pasar narkoba, melainkan sudah dikenal menjadi produsen narkoba. Serem juga yaa!!
Konsekuensi yang diterima oleh Nia dan suami dengan penangkapannya, mereka harus siap dicibir oleh masyarakat Indonesia, karir yang dibangun oleh Nia juga ikut berdampak. Belum lagi Nia harus terpisah sementara dengan buah hati mereka untuk jangka waktu yang lumayan, Yupp, akibat kasus ini, Nia, dan sang suami harus menjalani rehabilitasi selama 8 bulan, yang sebelumnya divonis dari hukuman satu tahun penjara.
Mimpi buruk, sudah pasti tapi hukuman tersebut harus dijalani oleh Nia untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya sendiri.
Nia Ramadhani Juga Manusia Biasa
Nia dan Ardi sama-sama manusia seperti kita semua, makhluk yang melakukan kesalahan, dosa, punya masalah dan cacat versi masing-masing. Tapi saat mereka terjatuh tidak lantas dia berhak menerima hujatan. Sebagai sesama manusia, kita sudah sepatutnya tidak merasa superior, merasa lebih hebat, kebetulan ajah dosa Nia lagi diekspos.
Meskipun tidak membenarkan perbuatan yang dilakukan oleh Nia, dan kita tahu hal tersebut salah. Namun, bukan berarti penangkapan Nia ini dianggap sebagai ajang menghujat, menghina, merendahkan Nia dan suaminya. Lantas apa alasan Nia menggunakan narkoba? Nia Ramadhani mengatakan, dia tergoda untuk mengkonsumsi sabu adalah terpuruk karena kematian ayahnya pada awal tahun 2014.
Ketika dirinya bercerita kepada teman dekatnya tentang kesedihan yang dia rasakan, bukan kehangatan dan jawaban yang diharapkan Na, justru mereka berkata, malu untuk bersedih, karena hidup Nia sudah enak, banyak orang yang mau diposisinya. Seolah menjadi diri Nia, tidak boleh sedih, tidak boleh terpuruk, karena dianggap kurang bersyukur.
Duch, kalau seperti itu nggak enak juga ya jadi seorang Nia, kaya kutukan, nggak boleh sedih, harus selalu happy.. Sayangnya kesedihan yang Nia rasakan, hanya bisa dipendam seoarang diri. Hingga akhirnya sabu menjadi pelarian kesedihan Nia.
Inspiratif ya, memang semua bermula dari kemauan diri sendiri
BalasHapus