Seberapa Besar Kesadaranmu Tentang Perlindungan Penyakit Kritis?

Mumpung masih muda so nikmatin ajah hidup! Wait, masih nunda-nunda untuk gaya hidup sehat, jangan salah lho usia muda bukan berarti kita bebas dari berbagai ancaman penyakit, terlebih lagi penyakit kritis. Seringnya kita berpikir kalau penyakit itu karna ada faktor keturunan, padahal gaya hidup sekarang ini nggak lepas dari yang namanya serba instan. ditambah pola makan yang tidak sehat dan tingkat stress yang tinggi juga menjadi pemicu tingginya angka penyakit kritis menyerang usia muda.


Padahal memiliki keluarga yang bahagia dan ceria pasti menjadi salah satu family goals pasangan mana pun. Untuk mewujudkan tujuan tersebut yaitu dengan menjaga kesehatan keluarga semaksimal mungkin, terutama dari ancaman penyakit kritis.

Lalu, seberapa besar niy kesadaran kita tentang pentingnya perlindungan akan penyakit kritis?


Kurangnya Kesadaran Terhadap Bahaya Penyakit Kritis

Sayangnya masih banyak diantara kita yang belum memahami pentingnya memberikan perlindungan penyakit kritis. Padahal risiko penyakit kritis sekarang ini trendnya semakin tinggi, bukan hanya mengancam para orangtua saja, tapi juga usia muda yang masih produktif. Hal ini tak lepas dengan perkembangan gaya hidup modern yang dijalani. 


Terkadang karena alasan kesibukan sehari-hari membuat kita rentan untuk stress, kurang tidur dan konsumsi makanan yang kurang sehat dan banyak konsumsi makanan cepat saji. Kurangnya kesadaran ini bukan hanya mengancam bagi diri pribadi kita saja tapi juga mengancam keluarga tercinta.

Permasalahan kesehatan sekarang ini, semakin nyata dan dapat mengancam siapa saja, tidak ada yang bisa menjamin kondisi ke depan kita akan seperti apa. Jadi yang harus kita lakukan adalah menyiapkan proteksi agar saat risiko menghampiri, kita sudah siap dengan solusinya.

Akibat Penyakit Kristis, Beban Finansial Keluarga Menjadi Terganggu

Satu hal yang nggak bisa kita pungkiri, menderita penyakit kritis bukan hanya beban bagi sang penderita saja tapi juga berdampak bagi keluarga. Selain biaya pengobatan yang relatif besar, biaya kehidupan sehari-hari keluarga juga menjadi masalah. Selain itu beban finansial juga semakin bertambah, seiring kebutuhan biaya perawatan lanjutan pada proses pemulihan. Biaya lainnya juga muncul dari keluarga yang mendampingi, misalnya biaya transportasi, konsumsi, dan kebutuhan lainnya. Bukan hanya beban finansial saja, tapi beban nonfinansial seperti tenaga, pikiran, dan waktu juga menguras.

Jadi tak heran jika banyak pasien yang menderita penyakit kritis, menghentikan proses pengobatannya karena terbentur dengan masalah biaya. Pedih bukan jika hal ini terjadi dengan keluarga kita?

Jelas, masalah penyakit kritis ini ternyata nggak main-main bukan? Jadi penting untuk menyiapkan diri dan keluarga dari penyakit tersebut. Salah satunya dengan memiliki perlindungan maksimal melalui asuransi FWD Critical Armor, Produk Asuransi penyakit kritis dengan berbagai manfaat klaim.

FWD Critical Armor, Bebaskan Rasa Khawatir tanpa ada yang Terbuang Percuma!

Rabu, 29 Januari 2020, bertempat di FWD Life-PCP Tower lantai 39 Pacific Century Place Jakarta bersama dengan teman-teman BloggerCrony hadir di acara Peluncuran FWD Life "Critical Armor". Dalam acara ini hadir sebagai pembicara,
  • Ade Bungsu, Director, Chief of Proposition and Sharia FWD Life 
  • Mada Aryanugraha, Financial Planner
  • dr. Jeffry Beta Tenggara, Sp.PD-KHOM,Doctor dan
  • Shahnaz Haque, Key Opinion


FWD Critical Armor ini adalah produk asuransi perlindungan penyakit kritis yang memberikan solusi komprehensif untuk membantu nasabah fokus pada penyembuhan penyakit kritis dan mengurangi rasa khawatir terhadap kerentanan keuangan.

Mengingat beberapa kasus penyakit kritis di Indonesia yang jumlahnya tinggi dan tak mengenal usia, Bapak Mada selaku Financial Planner mengatakan bagaimana jika kita terkena penyakit kritis, terlebih lagi yang terkena adalah orang yang mencari nafkah, bagaimana dengan buaya kehidupan keluarga? 

Karena kita tahu bahwa biaya untuk pengobatan penyakit kritis cukup tinggi dan tidak semua pengobatan ditanggung oleh BPJS. Sehingga sangat penting bagi kita untuk memiliki asuransi penyakit kritis diluar dari asuransi kesehatan, kenapa? 

Soalnya sudah pasti selain biaya pengobatan, biaya kebutuhan lainnya juga tak kalah lebih tinggi. Jadi pendekatannya adalah seberapa besar kita ingin mempersiapkan keuangan ini dan kembali lagi kemampuan setiap orang dalam membayar premi juga berbeda.

Baiknya hal ini dipersiapkan ketika kita sudah mampu secara finansial dan saat kondisi tubuh masih sehat, upayakan sedini mungkin sudah memiliki proteksi diri untuk diri sendiri dan keluarga.

FWD Critical Armor ini untuk memberikan proteksi kepada kita yang memiliki potensi penyakit kritis. Yupp, setiap pribadi diri kita memiliki potensi penyakit kritis, jadi bukan hanya mereks saja yang memiliki keturunan riwayat penyakit kritis.

Lantas apa yang membedakan produk FWD Critical Armor ini dengan produk yang lainnya? Menanggapi hal tersebut Bapak Ade Bungsu, Director, Chief of Proposition and Sharia FWD Life menjelaskan produk asuransi penyakit kritis saat ini sangat banyak dan semakin berkembangnya teknologi di bidang kesehatan, harapan hidup penderita penyakit kritis juga semakin tinggi.

Berangkat dari hal ini, FWD mempunyai ide yang dikemas dalam satu produk, dimana penyakit kritis terjadi sekali saja dalam kehidupan, tapi bisa terjadi berkali-kali. Sehingga produk Critical Armor ini hadir dan dapat mengcover sampai 3 kali pengobatan penyakit kritis. Dimana ada 50 major penyakit kritis, namun yang paling lazim dan sering kita jumpai yaitu penyakit jantung, stroke, cancer dan ginjal. Semua penyakit kritis tersebut membutuhkan biaya yang sangat tinggi.


FWD Critical Armor ini merupakan asuransi unggulan FWD Life tahun ini yang memberikan berbagai manfaat klaim. FWD sangat memahami kebutuhan nasabah untuk memiliki perlindungan komprehensif karena adanya risiko komplikasi bahkan setelah masa pemulihan. Karena FWD Critical Armor melindungi nasabah bukan hanya sekali saja, tapi sampai tiga kali perlindungan, sehingga nasabah tidak perlu khawatir selama pemulihan dan dapat fokus untuk sehat kembali. Nggak cuma itu saja, jika nasabah tidak pernah klaim penyakit kritis major hingga akhir masa perlindungan, nggak perlu khawatir karena premi akan dikembalikan. Jadi nggak ada yang terbuang percuma lho!

So, kini saatnya kamu Waste-free & worry-free, bebaskan rasa khawatir tanpa ada yang terbuang percuma! Selain itu berikut beberapa benefit lainnya :
Worry-free Benefits :
  • Melindungi dari 50 jenis penyakit major yang dapat di klaim hingga 3 kali dan 15 jenis penyakit minor yang dapat diklaim satu kali.
  • Perlindungan hingga usia 80 tahun
  • Premi tidak berubah sepanjang periode pembayaran premi
  • Masa dan metode pembayaran premi dapat disesuaikan berdasarkan kebutuhan nasabag
  • Manfaat meninggal dunia
  • Setiap manfaat yang dibayarkan tidak akan mengurangi nilai dari manfaat lainnya.
Waste-free Benefits :
  • Pengembalian premi jika tidak ada klaim penyakit kritis major hingga akhir masa perlindungan 
  • Dibebaskan dari pembayaran premi lanjutan
FWD ingin mengajak nasabahnya dengan memberikan arti lebih di setiap perjalanan hidup agar dapat terus menikmati hidup tanpa rasa khawatir dengan apapun yang akan terjadi. FWD juga percaya bahwa pikiran positif dapat membantu proses penyembuhan seseorang lebih cepat. Dengan memiliki perlindungan penyakit kritis sejak dini, pikiran nasabah menjadi lebih tenang dan kekhawatiran atas biaya pengobatan akan berkurang.

Pikiran positif dan berada di tengah-tengah orang yang memilki semangat hidup yang tinggi pula membuat artis cantik Shanaz Haque terlihat tegar, kuat dan happy menjalani kehidupannya, Meskipun Shannaz terdiagnosa memiliki penyakit kanker ovarium.


Bagi Shannaz penyakit kritis sangat dekat dengan kehidupannya, baginya ini seperti minum teh ditemani dengan biskuit dan diceritakan bukan dengan sesuatu yang menakutkan tapi dengan menggunakan logika. Pada tahun 1998 Shanaz tahu jika dirinya terkena cancer, tentu saja merasa up side down. Setiap individu ketika didiagnosa terkena kanker pasti yang ada dalam pikiran adalah kematian. Selain itu yang lebih mengkhawatirkan kembali adalah mengganggu kehidupan keluarga yang akan ditinggalkan.

Sadar akan hal tersebut membuat dirinya berpikir, bagi seorang pasien bukan hanya proses penyembuhannya saja yang lama, tapi melihat wajah keluarga bersedih yang berkepanjangan. Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan. Makanya ketika dirinya memutuskan untuk menikah dengan Gilang Ramadhan bukan masalah cinta yang dibicarakan. 

Melainkan membicarakan mengenai penyakit, karena Shanaz sadar betul pohon  kanker yang kuat dari kedua belah pihak. Sehingga bagi Shannaz persiapan untuk memproteksi diri dan keluarganya jauh lebih penting.

Apalagi kebahagian sangat dirasakan oleh dirinya ketika mengetahui bahwa dirinya hamil dan bisa memiliki 3 putri cantik. Namun cerita berbeda ketika sel kanker ternyata ada pada anak bungsunya.

Lantas, apakah hal tersebut membuat Shannaz hidup dalam kesedihan. Tentu tidak, dalam kamus hidupnya kita harus waspada dan jangan suka mengeluh. Ketika kita sudah menyadari, sebaiknya kita jangan terpuruk dan khawatir yang berlebihan tapi temukan solusinya dan cari proteksi yang tepat untuk melindungi keluarga kita.


Setelah mengetahui dan mendengar kisah yang begitu inspiratif dan semangat luar biasa dari Mba Shannaz, apakah kita masih ingin mengabaikan tentang penyakit kritis?

Saatnya kita siapkan perlindungan yang tepat untuk keluarga bersama FWD Life, yukk!!

Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat