Siapapun kalau ditanya pasti ingin hidup sehat, tapi kalau giliran diminta untuk menjalani gaya hidup sehat yang benar, belum tentu semua mau menjalaninya. Istilahnya kalau untuk teorinya sih sudah tau, tapi untuk prakteknya itu lho qo tak semudah dengan teorinya. Benar nggak sih?
Sebenarnya, kalau menurut saya pribadi berawal dari mindset kita yang beranggapan kalau hidup sehat itu sulit dan nggak bikin happy.
Sebenarnya, kalau menurut saya pribadi berawal dari mindset kita yang beranggapan kalau hidup sehat itu sulit dan nggak bikin happy.
Me and Nona Melinda di Acara AIA Healthy Living Day |
Padahal nggak begitu, ada banyak cara untuk kita menjalankan gaya hidup sehat bagi siapapun yang ingin melakukannya. Kuncinya yaitu niat yang kuat, kemauan yang keras dan komitmen yang tinggi untuk terus melakoninya.
Lalu, bagaimana cara kita untuk dapat mengukur tingkat kesehatan seseorang? Untuk hal ini dapat dilakukan dengan banyak cara, salah satunya yaitu dengan melakukan check Up. Yuhuu, kapan terakhir kali kalian melakukan check up?
Namun, bagaimana dengan cara mengukur tingkat kesehatan masyarakat? The answer is melalui Healthy Living Index menjadi salah satu cara untuk mengukur seberapa sehat hidup masyarakat di suatu negara.
Nah, belum lama ini, perusahaan asuransi AIA mengungkapkan hasil riset mereka yang tercatat dalam AIA Healthy Living Index 2018. Dimana riset yang dilakukan tersebut untuk mengetahui tingkat kepuasan masyarakat suatu negara terhadap kesehatan mereka.
Stage AIA Healthy Living Day |
Ibu Kathryn Monika Parapak, dr. Raissa E Djuanda dan Laila Munaf (All Narasumber) |
Informasi mengenai publikasi hasil riset AIA Healthy Living Index 2018 ini saya ketahui saat menghadiri acara AIA Healthy Living Day, yang berlokasi di Elite Club, Jl. Epicentrum Utama Raya, Kuningan Jakarta Selatan pada tanggal 6 Desember 2018 yang lalu.
Riset AIA Healthy Living Index 2018
Ibu Kathryn Monika Parapak, Head of Brand and Communication, PT AIA Financial mengatakan Riset ini merupakan edisi yang keempat, sejak tahun 2011, survei ini melibatkan sebanyak 11.000 responden dengan rentan usia 18 tahun keatas dari 16 negara, termasuk 750 responden yang berasal dari Indonesia.
Pihak AIA melakukan riset ini melalui 3 cara, yaitu wawancara melalui online, tatap muka secara langsung dan melalui telepon. Tujuan dilakukannya survei ini yaitu untuk mengetahui tren kesehatan masyarakat dan harapan mereka untuk hidup yang lebih baik. Melalui survei ini juga menjadi salah satu dasar pendekatan pihak AIA untuk mengembangkan produk dan layanan, serta sebagai bentuk motivasi kepada masyarakat luas untuk menjalankan pola gaya hidup yang sehat.
Dimana tingkat kepuasan masyarakat terhadap kesehatan mengalami peningkatan sebanyak 96% sejak 2013, meningkat 3% dibandingkan pada tahun 2016, yang akhirnya menempatkan Indonesia berada di peringkat 11 dari 16 negara Asia Pasifik. Padahal sebelumnya Indonesia menempati peringkat 14 di tahun 2016 dan peringkat 15 tahun 2013.
Namun, sayang meningkatnya kepuasan masyarakat Indonesia terhadap kesehatan mereka ini tidak tercermin dalam gaya hidup sehat yang dijalankan. Yess, faktanya gaya hidup sehat hanya dijalankan oleh 52% masyarakat Indonesia dan 3% masyarakat mengalokasikan dana mereka untuk olahraga.
Berdasarkan hasil riset tersebut aktivitas hidup sehat masyarakat Indonesia menurun, dari 4.0 di tahun 2016 menjadi 3,6 di tahun ini.
Dari riset ini dapat diketahui ada 3 hal yang menyebabkan gaya hidup sehat masyarakat Indonesia menurun.
3 Hal yang Menyebabkan Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia Menurun
Menurut badan kesehatan dunia (WHO) gaya hidup sehat adalah suatu keadaan dimana mental fisik dan kesejahteraan sosial terjaga dengan stabil, bukan hanya ketiadaan penyakit pada diri manusia saja. Namun gaya hidup sehat fokus hanya pada kesehatan, baik itu makanan, perilaku, dan juga pikiran.
1. Konsumsi makanan manis
Menerapkan pola makan yang sehat memiliki banyak manfaat dan bukanlah hal yang sulit untuk dilakukan. Karena langkah yang tepat untuk menerapkan gaya hidup sehat yaitu dengan mengkonsumsi makanan yang sehat dengan perbanyak lagi konsumsi sayur-sayuran, dan buah-buahan secara teratur, serta memperhatikan kebutuhan asupan nutrisi harian kita.
Tapi kenyataanya masih banyak masyarakat kita yang lebih suka makan-makanan junk food atau siap saja, dan makanan kemasan dengan alasan karena praktis dan kesibukan mereka yang mengakibatkan tak memiliki banyak waktu untuk mengolah makanan sendiri.
Kondisi tersebut diperparah lagi dengan terlalu banyak konsumsi makanan manis yang juga dapat meningkatkan berat badan, selain itu juga dapat menurunkan sistem kekebalan tubuh kita. Dimana sebuah studi yang diterbitkan dalam American Journal of Clinical Nutrition menemukan bahwa mengkonsumsi 100 gram gula per hari akan menurunkan kemampuan sel darah putih dalam membunih bakteri.
Selain kebutuhan makanan yang sehat, kurangnya minum air putih juga menjadi penyebab gaya hidup masyarakat Indonesia menurun. Padahal tubuh kita membutuhkan banyak air untuk membuang racun yang ada dalam tubuh kita.
Sejalan dengan hasil survey AIA Healthy Living Index 2018 ini dr. Raissa E. Djuanda M. Gizi, Sp. GK, mengatakan karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk menerapkan pola makan yang sehat, akibatnya prevalensi penyakit tidak menular menjadi meningkat.
2. Stress
Stress bukan hanya akan mempengaruhi kesehatan mental saja, tetapi juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh. Karena kehidupan kita di dunia ini sejatinya tidak terlepas dari masalah stress, oleh sebab itu kita harus pandai-pandai dalam membuat manajemen stress.
Beban pikiran yang berat akan menyebabkan stress, dan jika stress tersebut dianggap sudah terlalu berat maka besar kemungkinan masalah kesehatan akan menghampiri. Upayakan agar stress ini jangan sampai menggangu aktivitas kita sehari-hari. Oleh sebab itu untuk menghilangkan stress, solusinya dengan memberikan waktu bagi pikiran kita untuk refresing, melakukan hobi dan kegiatan lainnya yang menyenangkan dan bikin kita rileks.
3. Kurangnya Waktu untuk Olahraga
Kita tahu bahwa dengan melakukan olahraga sangat baik untuk kesehatan, akan membuat jantung lebih sehat, otot dan tulang akan semakin kuat dan tekanan darah turun. Tapi kenapa kita tetap memilih untuk malas berolahraga?
Banyak sekali alasan untuk menjawab pertanyaan tersebut, mulai dari malas, capek, bosan, tidak ada peralatan olahraga, sibuk jadi tidak punya waktu dan masih banyak lagi. Masih banyak yang beranggapan bahwa olahraga itu adalah sebuah pilihan jadi boleh dilakukan atau tidak.
Selain itu anggapan lainnya dari masyarakat bahwa olahraga ini bukan kegiatan rutin yang harus kita lakukan. Akibatnya mau olahraga atau tidak, bukanlah sebuah masalah, tidak akan memberikan dampak buruk kepada mereka. Padahal jika kita olahraga secara teratur, bukan hanya untuk kesehatan fisik saja tetapi juga dapat membantu otak dan pikiran menjadi lebih jernih dan lebih rileks dalam menjalani kehidupan sehari-hari.
Me and Mba Laila Munaf Instruktur Zumba (Dok. tulisanfebri.com) |
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Laila Munaf, Instruktur zumba dan Owner Sana Studio. Beliau juga mengatakan sebenarnya olahraga itu sangat mudah untuk dilakukan, kita bisa memilih olahraga yang tidak berat dan merepotkan, lari santai atau joging bisa dijadikan sebagai salah satu pilihan terbaik untuk dijalankan dalam kehidupan kita sehari-hari.
Seperti yang kita lakukan hari itu, bukan hanya sharing mengenai kesehatan saja, tapi kita para undangan juga diajak untuk berzumba ria. Menurut Mba Laila salah satu cara untuk membangkitkan semangat olahraga dapat kita lakukan secara bersama-sama. Yang paling terpenting juga kuatkan niat dan kesadaran diri kita untuk hidup sehat dengan aktif dan rutin berolahraga.
Jadiii, niat awalnya harus diluruskan dulu niy, jangan karna pengen kurus atau diet, tapi kita berolahraga untuk sehat. Harapannya dengan menjalankan gaya hidup sehat maka kita dapat menikmati hidup yang berkualitas.
Peran AIA untuk Gaya Hidup Sehat Masyarakat Indonesia
Sebagai respon dari gaya hidup sehat masyarakat Indonesia yang menurun ini, AIA secara konsisten berupaya untuk membuat perubahan yang positif dalam hidup masyarakat dengan menyediakan produk proteksi dan rencana keuangan jangka panjang serta secara aktif menyerukan gaya hidup sehat untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bentuk nyata dari AIA untuk gaya hidup sehat masyarakat Indonesia yaitu pada awal Desember 2018, AIA menggelar Kompetisi Nasional AIA Championship for Women sebagai bentuk dukungan terhadap pemberdayaan perempuan dan olahraga.
All Narasumber pose ala Zumba di Acara AIA Healthy Living Day |
Melalui program ini, AIA berupaya untuk menginspirasi perempuan untuk lebih rajin berolahraga, sekaligus juga mengkoordinir minat mereka terhadap sepak bola serta mengembangkan potensi mereka. Selain itu AIA juga mendonasikan 10.000 bola untuk anak-anak Indonesia dan menggelar coaching clinic sepak bola di berbagai kota bersama International Development Coach Tottenham Hotspur dan tokoh sepak bola Indonesia.
AIA yang merupakan sebagai salah satu perusahaan asuransi jiwa terkemuka di Indonesia dan sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK ini tak hanya ingin mendapatkan keuntungan bisnis semata saja, tapi juga ingin berperan dan memotivasi masyarakat Indonesia untuk menjalankan gaya hidup sehat.
So, kawan sudahkan kamu berolahraga hari ini?
Tidak ada komentar
Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.
Salam hangat