Kebijakan Ekonomi dan Politik pada Masa Pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid (Gus Dur

Halo teman-teman apa kabarnya?

Apa siy yang paling kamu ingat dari sosok seorang Gus Dur?
Kalau saya pribadi, paling ingat dengan kata-kata beliau "Gitu aja qo repot"!!

Gus Dur semasa hidupnya juga diketahui sebagai cendikiawan yang tidak hanya pintar secara intelektual, tetapi juga sangat menghargai perbedaan, terutama masalah suku, ras dan agama.


Sosok Presiden ke-4 Indonesia dari tahun 1999 hingga 2001 ini dikenal sebagai tokoh pluralisme dan dikenal juga sebagai pemikir dan pejuang Ekonomi Kerakyatan. Meskipun demikian selama ini dimensi pemikiran dan perjuangan Gus Dur tersebut tidak banyak diketahui oleh masyarakat luas.

Dibalik sikap dan pola pikirnya yang dianggap unik oleh sebagian orang, Gus Dur terkenal suka melindungi kepentingan masyarakat Indonesia yang masih tertinggal, dan kurang mampu. Pola pikir dan gagasan yang beliau miliki juga sesuai dengan kondisi Indonesia sebagai negara kepulauan maritim.

Usia pemerintahan Gus Dur memang hanya 21 bulan, ini terbilang singkat namun ada beberapa pencapaian pemerintahan Gus Dur yang terbilang istimewa, diantaranya :

Dibentuknya Kementrian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT), dengan membuat 4 Program Unggulan Desa, Prukades, Bumdes, Embung Desa, Sarana Olahraga Desa, namun kunci dari suksesnya pembangunan desa adalah partisipasi masyarakat itu sendiri. Empat program unggulan desa tersebut sebagai upaya untuk meningkatkan ekonomi kerakyatan dan membangun Indonesia pinggiran.


Selain itu merealisasikan penggunaan dana desa untuk pembangunan infrastruktur di desa-desa. Melalui dana desa ini sudah sangat membantu masyarakat desa untuk meningkatkan taraf hidup mereka kearah yang lebih baik dan mandiri.

Tidak berhenti sampai disitu saja, pembangunan sarana olahraga serta pemberdayaan kaum mudanya juga ikut diprioritaskan, agar perhatian pemuda setempat teralihksan dari kegiatan-kegiatan yang negatif, seperti tawuran, dan konsumsi narkoba.

Sedangkan salah satu contoh kebijakan ekonomi pada masa pemerintahan Gus Dur banyak berpihak pada kaum marginal yaitu adanya hukum pajak yang lebih ketat. Dimana hukum pajak ini berlaku bagi sebagian kecil masyarakat Indonesia yang memegang mayoritas sumber daya ekonomi di tanah air.

Dari kebijakan ini menghasilkan tax ratio terhadap PDB mencapai 10,7% hanya dalam jangka waktu dua tahun.

Sementara itu dari sektor pertanian juga menjadi tujuan untuk terus meningkatkan perkembangan ekonomi, hal ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Menteri desa Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Mendes PDTT, Eko Putro Sandjojo)


Jadi rasanya wajar jika perekonomian di era Gus Dur bisa dikatakan cukup istimewa, buktinya pada tahun 1999, hampir 3 bulan tim ekonomi bekerja dan pertumbuhan ekonomi sudah berada di level 0,7 persen (melompat 3,7 persen)

Oleh karena itu di luar dari perjuangan Gus Dur soal demokrasi dan pluralisme, masih banyak lagi prestasi pemerintahan yang telah diraih oleh Gus Dur dalam kurun waktu yang terbilang singkat.

Perjuangan Gus Dur tersebut diharapkan dapat memotivasi dan menginspirasi untuk dilanjutkan perjuangannya di masa mendatang. Sehingga pada tanggal 17 Desember 2018 yang lalu diperingati acara Haul Gusdur ke 9 di Balai Sarbini yang mengambil tema Gus Dur dan Desa. Hal ini untuk mengingat sosok Gus Dur yang sangat peduli dengan kesejahteraan masyarakat kecil, masyarakat desa.

Gus dur meninggal 30 Desember 2009 yang lalu, rasanya tak ada yang tak kenal dengan beliau yang sangat dihormati oleh kepala negara lainnya. Dalam acara Haul Gus Dur ke-9 ini turut hadir Presiden Jokowi dan Bapak Menteri Eko Sandjojo dan sejumlah pejabat negara lainnya.

Sepeninggalnya Gus Dur meninggalkan banyak rekam jejak, setuju nggak?

Dimana selama beliau menjabat sebagai Presiden banyak kebijakan-kebijakan yang dibuat ramah perempuan, dengan diterbitkannya inpres no 9 tahun 2000 mengenai Pengerusutamaan Gender (PUG).

Hal lainnya merubah istilah Menteri Urusan Peranan Pemerintah menjadi Menteri Urusan Pemberdayaan Wanita.

Kebijakan ramah perempuan ini sejalan dengan prinsip ideologi Pancasila tentang Kemanusian dan Keadilan untuk semua bangsa. Sehingga tidak pernah membeda-bedakan antara laki-laki dan perempuan.

Pak Jokowi pada kesempatan hari itu menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada seluruh lapisan masyarakat yang telah mendukung pemerintahannya selama ini, dibutuhkan lebih banyak bantuan penyampaian informasi atas apa yang sudah dicapai pemerintah.

Misalnya, sebanyak 92,3 juta Kartu Indonesia Sehat sudah dibagikan, 19 juta siswa menerima Kartu Indonesia Pintar.


Harapannya melalui peringatan Haul ini, kita dapat mengingat kembali sosok beliau. Sosok yang menginspirasi untuk membangun Indonesia tercinta. Seluruh sendi-sendi nilai perjuangan beliau tertanam oleh kita semua hingga akhir zaman nanti.

Almarhum Gus Dur adalah guru Bangsa yang merubah Kebangsaan dari zaman Otoriter ke zaman Reformasi. Memiliki gagasan rencana juang yang jelas dan berprinsip kepada ketauhidan.

Jangan lupa, ada beberapa prinsip-prinsip Almarhum Gus Dur yang harus kita pegang teguh yaitu, Ketauhidan, Ketuhanan, Keadilan dan Kemanusian.



Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat