Pembahasan saya kali ini berhubungan dengan permasalahan ekonomi, meskipun sekolah saya jurusan ekonomi tapi tetap saja ini menjadi pembahasan yang tidak ringan. Memandang ke depan, menurut kalian bagaimana peluang dan tantangan Koperasi Indonesia di tahun 2019?
All Narasumber Diskusi Panel Peluang dan Tantangan bagi KUKM 2019 |
Melihat usaha yang berkembang saat ini, prediksi saya masih banyak berkaitan dengan teknologi digital, disamping sektor jasa, makanan dan properti pastinya. Lalu apa kabarnya dengan Koperasi dan UKM kita dimasa yang akan datang?
Boleh tau nggak? Kalau membicarakan tentang koperasi, apa siy yang ada di lintas pikiran kamu? For Me, mengenal koperasi saat SD, yaitu tempat membeli alat-alat perlengkapan sekolah dengan harga yang murah. Sederhana banged siy ingatan saya ini. Kalau sekarang seiring bertambahnya usia, informasi mengenai koperasi juga semakin berdatangan dan semakin luas.
Menanggapi permasalahan koperasi bagi pemerintah Indonesia memang bukanlah hal yang mudah. Sebenarnya koperasi sebagai badan usaha sangat menguntungkan bagi Indonesia. Namun, pada kenyataanya perkembangan koperasi di Indonesia mengalami pasang-surut. Lantas, bagaimana peluang koperasi Indonesia di tahun 2019 nanti? Apa Saja tantangan yang akan dihadapi?
Peluang Koperasi Indonesia pada 2019
Kinerja Koperasi dan UKM (KUKM) diprediksi akan terus meningkat pada tahun 2019, hal ini berdasarkan sepanjang empat tahun terakhir terus mengalami peningkatan dan tren yang signifikan, Hal ini diungkapkan oleh Bapak Ahmad Zabadi, selaku Kepala Biro Perencanaan Kementrian Koperasi dan UKM di acara diskusi panel Proyeksi Perekonomian 2019, pada hari Rabu tanggal 7 November 2018.
Dalam kesempatan diskusi panel yang mengangkat tema "Peluang dan Tantangan bagi KUKM", beliau juga mengatakan saat ini rasio kewirausahaan sudah berada di level 3,1 persen dari sebelumnya yang hanya 1,65 persen. Selain itu tren koperasi juga ikut meningkat di kalangan para generasi millennial.
Generasi millennial saat ini bukan hanya melek dengan teknologi saja, tapi juga sudah melek dengan dunia koperasi, mereka juga dihadapkan dengan banyak profesi pilihan. Dengan kemajuan teknologi ini, akan mampu meningkatkan enterpreneur di Indonesia. Banyak diantara pemuda Millennial yang memiliki usaha produktif dengan memanfaatkan gadget mereka. Sehingga dapat mendongkrak perekonomian, khususnya berjualan melalui gawai mereka.
Lantas, bagaimana dengan pergerakan yang dilakukan oleh pemerintah saat ini? Menurut penuturan Bapak Zabadi, Kemenkop dan UKM fokus mereformasi koperasi dengan membubarkan sebanyak 40.000 koperasi tidak sehat, sebagai upaya perbaikan dan reformasi total koperasi di Indonesia.
Jumlahnya banyak juga ya!!
Meskipun demikian sudah ada dua koperasi besar di Indonesia yang masuk jajaran 300 koperasi besar skala global, yaitu, Koperasi Warga Semen Gresik dan Koperasi Kisel. Selain itu masih ada koperasi besar lainnya yang bisa didorong untuk masuk ke skala global, diantaranya, Koperasi Sidogiri, Kospin Jaya, dan yang lainnya. Melihat hal ini pemerintah yakin dan optimis kontribusi Koperasi akan terus meningkat dan menembus level 5 persen.
Upaya pemerintah mereformasi koperasi dengan maksud koperasi Indonesia dapat tumbuh subur dan semakin sukses mensejahterakan anggotanya. Karena sistem kekeluargaan dalam koperasi diharapkan dapat menjadi sarana untuk membangun ekonomi Indonesia yang mapan dan mandiri.
Kenyataan Koperasi masih banyak diragukan, disebabkan karena adanya tantangan yang harus diperbaiki, yaitu :
- Partisipasi anggota harus ditingkatkan
- Sosialisasi mengenai koperasi harus terus digencarkan
- Manajemen Koperasi harus diarahkan pada orientasi strategik dan profesional
- Dukungan Modal yang kuat
- Sumber daya manusia yang berpengalaman dan kompeten
Untuk menghadapi tantangan tersebut, pemerintah tak bisa sendirian, oleh karena itu dukungan dan partisipasi dari perusahaan, instansi pendidikan, instansi pemerintah dan seluruh lapisan masyarakat sangat dibutuhkan.
Dampak Perekonomian Global bagi UKM di Indonesia
Senada dengan hal tersebut, Bapak Ryan Kiryanto-Corporate Secretary & Chief Economist BNI, jika ada yang mengatakan bahwa UKM Indonesia akan turun, ternyata itu hanya trend sementara saja qo. Nyatanya meskipun dolar menguat namun daya beli masyarakat Indonesia tetap besar. Terbukti jalur transaksi RTGS melalui non tunai.
Bapak Ryan Kiryanto-Corporate Secretary & Chief Economist BNI caption |
Selain itu masih banyak niy masyarakat kita yang belanja dengan menggunakan debit/mobile banking, terutama di bidang retail. Jadi melihat fenomena ekonomi global saat ini, dimana Ekonomi negara Amerika Serikat yang diperkirakan akan tetap kuat, sementara itu pertumbuhan ekonomi negara emergency market dan Eropa akan lebih rendah.
Sederhananya, bahwa secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi global akan lebih rendah.
Well, meskipun ekonomi global tidak stabil, tapi Insya Allah perekonomian Indonesia berada di level aman, karena tanpa kita sadari kita sudah digojlok saat menghadapi krisis sejak 1998, 2008 yang lalu. At least kita sudah melewati masa-masa tersebut dan bisa survive.
Bagaimana dengan dollar yang menguat saat ini? Tenang guys, ternyata kalau mata uang suatu negara terlalu kuat, justru itu nggak bagus juga lho buat negara tersebut, qo bisa? Mata uang negara yang terlalu kuat terhadap mata uang negara lain, tidak bagus dari sisi eksport mereka.
Jadi bisa dinilai kalau pengusaha kecil tidak terlalu berpengaruh terhadap valuta asing, meski saat ini nilainya tertekan karena daya tahan mereka bagus. Tapi para pelaku usaha selalu memantau dan mencermati mengenai ketidakpastian ekonomi akhir-akhir ini.
Bukti nyatanya daya beli masyarakat kita mencapai 5,1% dibanding 2-3 kuartal terakhir yang mencapai 4,9%. Kenapa di kuartal 3 ini ekonomi kita bisa naik? Hal ini dikarenakan ekspor kita tidak tinggi tapi impor kita masih tinggi, terutama banyaknya permintaan Domestik.
Bukti lain, hadirnya UKM DU'ANYAM yang sukses sebagai official partner di Asean Games 2018
UKM DU'ANYAM adalah perusahaan sosial yang memproduksi dan mengirimkan kerajinan anyaman untuk memperdayakan ekonomi dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat lokal. Nah, jadi DU itu artinya Ibu dalam bahasa Flores, yang berarti anyaman dari ibu-ibu masyarakat Flores.
Pelaku UKM Mas Juan Firmansyah (Business Development and Sales Officer DU'ANYAM) |
Did You know? Orang yang berada di belakang layar suksesnya UKM DU'ANYAM adalah Mas Juan Firmansyah (Business Development and Sales Officer DU'ANYAM). Berdiri pada tahun 2014, mereka memulai proyek pertamanya di kota Larantuka, salah satu provinsi Nusa Tenggara Timur, dimana tingkat kematian ibu dan bayi yang baru lahir cukup tinggi dan termasuk provinsi termiskin di Indonesia.
Karena melihat Flores kaya akan lontar, Mas Juan mendorong masyarakat disana untuk membuat industri anyaman, ini dinilai lebih baik daripada pertanian. Sesuai dengan misi mereka ingin memperdayakan masyarakat lokal dengan memasarkan hasil produknya secara nasional.
Ini, dia dampak sosial dengan didirikannya DU'ANYAM pada masyarakat Flores
Dampak Sosial dengan Didirikannya DU'ANYAM bagi Masyarakat Flores |
Bagaimana? Produk buatan DU"ANYAM keren-keren khan! Makanya mereka dipercaya untuk membuat merchandise Asian Games beberapa waktu yang lalu dan terbukti laris manis. Berlanjut dipercaya membuat suvenir untuk perhelatan IMF-Bank Dunia di Bali belum lama ini.
Tak hanya dalam negeri saja, tapi produk DU'ANYAM juga diekspor ke luar negeri dan dampaknya pendapatan masyarakat bisa mencapai 1,5 juta/minggu. Dengan demikian Visi DU'ANYAM terkait pemberdayaan perempuan agar lebih menjadi pribadi yang mandiri, tanpa harus tergantung kepada penghasilan suami sedikit banyak telah terwujud.
Bagaimana dengan kalian, jangan lupa ya untuk membeli dan mencintai produk-produk dalam negeri, yang pastinya jika dilihat dari segi kualitas tidak kalah bagus. Sehingga kita sebagai masyarakat ikut mendukung perekonomian Indonesia.
Yakin bahwa Peluang Koperasi Indonesia di tahun 2019, akan lebih baik dari tahun 2018 ini dan dapat melewati tantangan yang ada dengan cara bijak.
Aamiin
Semoga di tahun depan koperasi makin maju dan update memenuhi tantangan untuk maju bersama anggotanya
BalasHapusGimana ya, masalah inti koperasi di indonesia itu udah enggak kayak dulu, koperasi yang marak sekarang ini simpan-pinjam, mereka jadi seperti bank. Kemudian koperasi pun mengalami krisis kepercayaan dari masyarakat, efek dari koperasi langit biru dan pandawa.
BalasHapus