Acer Kembali Gelar Asia Pacific Predator League 2019 dengan Hadiah yang Lebih Spectakuler

Pada Januari 2018 yang lalu, Acer berhasil menyelenggarakan Grand Final Asia Pacific Predator League 2018, yang untuk pertama kalinya digelar di Jakarta. 

So, berkaca dari kesuksesan acara yang sebelumnya, Acer kembali gelar Asia Pacific Predator League 2019. Bagi kalian mungkin masih awam dengan perlombaan ini, yess kalian sama dengan aku. Pertama kali saya tahu jika di Indonesia banyak pecinta eSport, saat perhelatan Asian Games 2018 beberapa waktu yang lalu. Dimana olahraga ini masuk dalam olahraga yang diperlombakan.




Cabang olahraga eSport ini memang masuk dengan status ekshibisi, yaitu apapun hasil dari medali yang didapat tidak akan mempengaruhi perolehan medali yang menentukan posisi klasemen. Wajar jika masih banyak masyarakat yang belum mengenal eSport secara mendalam.

Seiring perkembangan zaman, eSport tengah menjadi sorotan publik, khususnya bagi kaum milenial. eSport atau olahraga elektronik merupakan sebuah kompetisi game yang sejatinya sudah ada sejak lama, atau sekitar tahun 1972. Bahkan berdasarkan data yang ada jumlah gamers di seluruh asia Pacific telah melebihi jumlah penduduk Indonesia yakni sebanyak lebih dari 270 juta orang.

Namun tak bisa disangkal, jika masih ada yang bilang eSport hanya sekedar main game saja, lalu di mana olahraganya? Termasuk diri saya juga bertanya-tanya, "Bagaimana bisa bermain video game menjadikan seseorang sebagai atlet?" "Bagaimana bisa kegiatan tersebut dianggap sebagai olahraga?"

Bukti eSport Termasuk Olahraga

Secara garis besar sport memiliki definisi umum sebagai segala kegiatan yang memiliki aktifitas fisik, melalui partisipasi kasual ataupun untuk mengekspresikan atau meningkatkan kemampuan fisik dan mental. Dari pengertian inilah ternyata ada beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada olahraga eSport ini, yaitu :

  • Skill motorik yang luar biasa, bagi para gamers yang mengikuti eSport dengan menggunakan PC, ternyata memiliki kemampuan bergerak yang mencengangkan. Para atlet eSport ini mampu melakukan gerakan di keyboard dan mouse hingga 400 gerakan tiap menitnya.
  • Memiliki denyut nadi setara atlet maraton, meskipun terlihat lebih seperti orang malas karna hanya duduk di depan layar kaca komputer, ternyata pada saat mereka bermain strategy game, denyut nadi hingga 160-180 denyutan dalam satu menit.
  • Memerlukan latihan untuk masalah posisi tubuh, siapa kira ternyata posisi tubuh saat bermain eSport ini ada latihannya juga. Yuup, hal tersebut diperlukan agar kesehatan para atlet eSport ini tetap terjaga, khususnya pada bagian bahu dan leher.
  • Kontrol gizi dan nutrisi yang baik, karena para atlet eSport duduk berjam-jam di depan layar untuk latihan jadi mereka juga melakukan diet sehat seperti atlet olahraga lainnya. Terkadang mereka jug mendapatkan nutrisi tambahan dari ginseng untuk meningkatkan sirkulasi otak.

Pada tahun 2000-an perkembangan olahraga eSport ini menjadi semakin pesat, Indonesia menjadi salah satu negara yang menerima budaya ini. eSport kini menjadi fenomena global, siapa sangka ternyata yang bermula dari sebuah kompetisi yang diadakan oleh komunitas, namun sekarang kompetisi eSport ini sudah mendunia dan menjadi industri yang cukup menarik dan banyak diminati.


Herbet Ang-Presiden Direktur Acer Indonesia dan
Yohan Wijaya-Acer Consumers Lead of Intel Asia Pacific Japan
Olehkarena itu pihak Acer melihat bahwa olahraga eSport ini grafiknya terus meningkat tajam. Hal tersebut dibuktikan dengan kesuksessan yang dituai APAC  Predator League yang pertama, maka pada tahun ini Acer yakin untuk menggelar kembali Asia Pacific Predator League 2019, acara ini diadakan lebih spektakuler  karena diikuti oleh 14 negara di dunia.

Asia Pacific Predator League 2019 dengan Hadiah yang Lebih Spectakuler

Pada tahun 2018, Asia Pacifik menjadi saksi dalam kejuaraan eSport di delapan negara. Sebanyak 1.197 team berpartisipasi untuk berkompetisi di babak grand final untuk memperebutkan title team DOTA 2 terbaik.  Dimana APAC Predator League ini menyuguhkan permainan seru antara team atas di kelas Asia Pacific, termasuk Indonesia. Wahh, bangga banged nggak siy!

Predator League ini sebagai bentuk dukungan Acer terhadap generasi muda Indonesia yang sangat hobi bermain games. Ini menjadi bukti bahwa Acer berkomitmen kuat untuk terus mendukung industri game. Hal ini juga berarti mendukung para Gamers untuk terus meningkatkan bakat bermain game mereka. That's why, Acer menyelenggarakan acara ini untuk mencari para gamers berbakat dan hebat.

Dalam penyelenggaraan Asia Pacific Predator League 2019 ini akan ada 2 kategori game yang dipertandingkan yaitu DOTA 2 dan Player Unknown's Battlegrounds (PUBG). Mengapa yang dipertandingkan DOTA 2, karena pada tahun 2016 DOTA 2 sudah mendapatkan pengakuan sebagai platform terbaik karena menarik jumlah pemain terbanyak, yaitu 1,3 juta gamer. Sedangkan PUBG menjadi salah satu fenomena game global dengan lebih dari 400 juta pemain di semua platform di seluruh dunia.

Jadi wajar saja jika Asia Pacific Predator League 2019 melibatkan 14 negara, yaitu Australia, india, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Srilangka, Vietnam, Thailand, Hong Kong, China, Jepang, Korea dan Taiwan. Nantinya pada perhelatan kali ini, total hadiah yang diperebutkan adalah USD 400.000 atau setara sekitar 6MiliarWaaawwww bikin mupeng nggak tuch.

Pada tahun yang lalu saja pesertanya banyak, pasti tahun ini akan lebih banyak. Sistem tandingnya sama seperti tahun lalu, setiap negara yang ikut Predator Leagua 2019 akan mengadakan kualifikasi di masing-masing negaranya. And then, para pemenang tersebut akan mewakili negaranya di babak grand final nanti yang akan diadakan di Bangkok Thailand, tanggal 15-17 Februari 2019 mendatang.

Asia Pasifik merupakan rumah bagi pasar game yang tumbuh dengan cepat dan global. Sehingga pada kesempatan ini pihak Acer meramaikan Asia Pasifik Predator League 2019 dengan menghadirkan beragam aktivitas on-ground dan promo menarik. Seperti promo gaming series berhadiah monitor gaming, gaming gears Predator dan game PUBG untuk setiap pembelian perangkat gaming Predator selama Oktober hingga Desember 2018.

Buat kamu para pecinta eSport, pendaftaran #PredatorLeague di Indonesia akan diadakan di 14 kota di Indonesia di 16 cafe, mulai bulan November 2018 ini ya guys! 

Jadi buruan dech daftarin team Gamers kamu, di Predator League Indonesia Qualifier, register now di bit.ly/AcerPL-1. Kapan lagi bisa ikut kompetisi Games terbesar  di Asia Pacifik, Yukk ramaikan! 



Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat