Tantangan Indonesia dalam Menangani Permasalahan dan Isu Seputar Kesetaraan Gender

Hai teman-teman apa kabarnya?

Jika kita berbicara mengenai permasalahan wanita dan anak-anak, rasanya memang tak ada habisnya. Bagaimana tidak setiap harinya bisa kita temukan kekerasan yang terjadi kepada perempuan dan anak-anak.


Me and Kang Maman
 di Acara Serempak Gathering 


Namun, sudahkah masyarakat perduli akan hal ini? Meskipun kita sering mendengar dan melihat jargon "Kesetaraan Gender" yang sering digemakan oleh para aktivis sosial, kaum perempuan hingga para politikus Indonesia. Hingga akhirnya kesadaran kaum perempuan akan kesetaraan gender semakin meningkat seraya mereka menuntut hak yang sama dengan laki-laki.

#SerempakGathering2017
hal inilah yang diangkat oleh Serempak Indonesia dalam acara Netizen Gathering 2017 pada tanggal 30 November 2017 bertempat di Hotel Century Park Jakarta Selatan. Pada acara ini hadir sebagai pembicara Ibu Ratna Susianawati, Asisten Deputi Bidang Infrastruktur dan Lingkungan KPPPA. Ibu Martha Simanjuntak selaku Founder IWITA, Ibu Ina Rachman, advokat & Aktivis Perempuan, dan Maman Suherman selaku penulis.

Sekilas tentang Serempak 

Serempak merupakan portal interaktif yang memberikan fasilitas diskusi, media komunilasi terkait pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak yang dipandu oleh pakar-pakar dibidang pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Apa saja yang dilakukan Serempak?

➮Menyebarluaskan informasi program-program pengembangan dan pemberdayaan masyarakat dan perlindungan anak yang berbentuk kepemerintahan dan non pemerintah
➮ Wadah kejasama kolaborasi pegiat pengembangan sosial
➮ Pemercepat pengembangan pemanfaatan teknologi untuk perempuan
➮ Meningkatkan akses dan partisipasi perempuan dalam program-program pengembangan masyarakat, khususnya perempuan dan perlindungan anak dengan efektif, efisien, kreatif dan mudah dalam pengolaan. 

Pada kegiatan ini tidak hanya perempuan saja yang bergabung dalam #SerempakGathering2017, tetapi para kaum pria pun juga perlu tahu bagaimana untuk menciptakan konten kreatif yang berbasis kesetaraan gender, pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak.

Memang jika kita berbicara mengenai permasalahan gender, jangan hanya memahami terminologinya saja ya guys, karena ini bukan tentang permasalahan perempuan saja atau laki-laki saja. Jadi rasanya tema ini tepat untuk diangkat, agar semakin banyak masyarakat yang aware dengan permasalahan gender ini.

Lantas, indikator apa yang dapat kita gunakan untuk memastikan permasalahan kesetaraan gender ini :

A : akses
P : Partisipasi
K : Kontrol
M : Manfaat

Persoalan persamaan gender memang selalu menarik untuk dibincangkan, karna permasalahan ini nggak pernah selesai, oleh karena itu pemerintah sedang mengupayakan 3 startegi yang sangat penting, yaitu :

1. Tata kelola pemerintah yang baik
2. Pembangunan yang berkelanjutan
3. Startegi kesetaraan gender

Permaslahan hak Perempuan

Ibu Ratna, sekretaris deputi IWITA menjelaskan tentang apa saja perindungan hak perempuan dan unit layanan teknis daerah untuk perempuan. Untuk perlindungan hak perempuan ada beberapa hal yang telah dilakukan oleh pemerintah saat ini :

➮ Unit layanan teknis di daerah PPT, Satgas PP dan PA
➮ Perlindungan tenaga kerja perempuan (buruh migran)
➮ Melakukan Kegiatan yang terkait dengan pemberdayaan perempuan lanjut usia dan kelompok rentan lainnya (korban bencana, konflik sosial, dll)
➮ Pencegahan dan penanganan perdagangan manusia (human trafficking)
➮ Pencegahan dan penanganan kekerasan terhadap perempuan

Selain permasalahan perempuan, rasanya tak lepas dari permasalahan anak, apakah Indonesia saat ini sudah layak anak? Ternyata saat ini KPP&PA sedang menjalankan program menuju IDOLA (Indonesia Layak Anak). Untuk menuju IDOLA bukanlah perkara yang mudah, hal ini harus dilakukan dari seuruh aspek. 

Dimulai dari penanganan permasalahan tumbuh kembang anak, pengasuhan terhadap anak, mengenai pendidikan mereka dan tentu saja menanggulangi permasalahan-permaslahan yang dihadapi oleh anak-anak, seperti masalah kekerasan dan pelecehan pada anak.

Berbicara mengenai pola asuh anak, harus diingat bahwa figur dari seorang ayah juga ikut BERPERAN PENTING lho! Jadi bukan hanya tugas dari seorang Ibu saja. Apalagi tantangan Indonesia ramah anak ini, sudah banyak adanya isu :
➮ Kekerasan seksual terhadap anak
➮ Kasus anak korban pornografi
➮ Menangkal anak-anak terhadap isu radikalisme (jadi korban/ sebagai pelaku terror karena ketidaktahuan)
➮ Perkawinan anak
➮ Restorative justice, yaitu anak-anak yang berhadapan dengan hukum seharusnya dapat diselesaikan bukan dengan cara dipenjara melainkan dikembalikan ke keluarga dan dibina pemerintah, sehingga kita tidak akan mendengar stigma anak nakal.

Pada akhirnya kasus pelecehan anak, hukum terhenti karena pelakunya merupakan orang terdekat (pelaku terbanyak pelecehan seksual anak adalah orang terdekat). Jadi perlu adanya kerjasama dari masyarakat sekitar, selama mereka tidak proaktif, maka akan susah untuk penyelesaiannya.

Permasalahan Pedofil Anak

Kang Maman yang hadir sebagai narasumber kedua mengatakan bahwa sejak tahun 2014 Indonesia sudah menjadi target pedofil. Permasalahan pedofil dan prostitusi ini biasanya banyak kita temui di daerah wisata, untuk itulah KPPPA berkerja sama dengan kementrian Pariwisata untuk mengatasi isu ini.

Isu Besar :

Indonesia menjadi tujuan utama para pelaku pedofil negara Australia. Indonesia menduduki posisi pertama yang mendownload situs pedofil di wilayah Asia, sedangkan untuk upload menduduki posisi ke 2.

Isu Lain :

Adanya ancaman persekusi, dimana korbannya kebanyakan perempuan dan anak yang dihukum massal, dipersekusi, disebarkan , kemudian diviralkan melalui media sosial. Justru tindakan inilah yang membuat para korban menjadi traumatik berat, padahal belum tentu mereka salah.


All Narasumber
Sebagai netizen harusnya kita juga harus bijak dalam menggunakan sosial media, ya tolonglah hal-hal yang seperti itu jangan disahare agar menjadi viral.

Untuk itu Kang Maman mengingatkan agar para ibu-ibu tidak mudah untuk mengupload foto anak-anak mereka di media sosial dengan tujuan apapun. Karena dari foto-foto yang beredar di media sosial inilah yang menjadi incaran oleh para pelaku pedofilia. 

Para remaja yang telah memiliki akun sosial media sendiri pun tak luput dari incaran pedofilia, biasanya karena ketidaktahuan mereka dan menganggap bahwa tidak akan terjadi apa-apa, mereka terkena bujuk rayu oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab, untuk memberikan foto tubuh telanjang mereka dengan tawaran sejumlah uang.

Padahal diluar sepengetahuan, foto mereka tersebut akan diperjual belikan oleh para pelaku pedofilia. Rasanya miris ya guys mendengar hal ini!

So please, para ibu dan ayah sebaiknya lebih mengawasi anak-anak kita dalam menggunakan gadget mereka.

Mengenai permasalahan ini sejalan dengan penjelesan dari narasumber yang ke 3 Ibu Ina Rahman mengatakan, sebaiknya kita mengurangi mengidolakan atau mendewakan orang. Karena kebanyakan dari kasus pelecehan seksual itu susah untuk menolak karena telah mengidolakan pelakunya.

Kebanyakan kasus yang menimpa perempuan, ratingnya akan semakin tinggi, kenyataannya kasus ini banyak di blow up dan dibully oleh sesama perempuan sendiri dan inilah kesalahan yang tertinggi yaitu menyebarluaskannya atau membullynya di sosial media.

Jika sudah begini, akhirnya kebanykan perempuan yang menjadi korban pelecehan tidak bisa mengatakan hal yang terjadi pada dirinya dan lebih memilih untuk merahasiakannya. Padahal kejadian ini akan memberikan efek pada diri mereka sendiri di masa depan, yang mengakibatkan trauma atau bahkan lebih parah lagi bisa menjadikan orang lain menjadi korban selanjutnya.

Jangan sampai yaa!!

Karena Serempak itu Edukasi, Advokasi, Berbagi, Inspirasi dan Pencapaian 3END'S yang tak lepas dari digital :

1. Akhiri kekerasan terhadap perempuan dan anak
2. Akhiri human trafficking 
3. Akhiri kesenjangan ekonomi terhadap oerempuan dan anak

Semua permasalahan tersebut sudah tentunya diselesaikan secara multi stakeholder (bersama), bukan hanya tugas pemerintah saja. Yang perlu kita garis bawahi, dan yang harus pria sadari bahwa kodrat dari seorang perempuan itu hanya, menstruasi, hamil, melahirkan dan menyusui. 

Ingat masyarakat dan orangtua harus berperan aktif dan perduli. Tidak bisa jika hanya pemerintah yang melakukan upaya penurunan masalah kekerasan  perempuan dan anak.

Untuk mendukung kesetaraan gender ini juga perlu dukungan oleh pria, karena perempuan hidup di masyarakat dan berinteraksi dengan pria, dan pemikiran pria masih mendominasi di masyarakat kita.

Semoga dengan adanya @SerempakID ini bisa menjadi edukasi dan pemahaman kepada masyarakat terutama para perempuan tentang Literasi Digital, sehingga perempuan mempunyai peran yang sama dalam pengembangan dan perlu dicatat bahwa perempuan bukan makhluk lemah dan pasif. Noted!

Remember this Guys!!

Perempuan itu harus diberdayakan, bukan diperdayakan - Maman Suherman


For more information, silakan kalian cek di Serempak.id sekarang juga ya guyss..


Peserta yang Hadir Mendapatkan
 Bantal dari IWITA

13 komentar

  1. Ngeri kali, ya makanya anakku ga kukasih punya akun medsos takut jadi incaran fedofilia.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Serem memang Mba, kalaupun mau dibikin akun harus tetap dikontrol sama orangtua ya Mba. Jangan sampai anak2 kita menjadi incaran para pedofilia.

      Hapus
  2. Sebagai perempuan aku mendukung banget nih soal isu penyetaraan gender tapi tetep harus di garis kodratnya sebagai wanita tentunya.... Jgn sampai kebablasan...

    BalasHapus
    Balasan
    1. Betul, menuntut kesetaraan boleh saja, asalkan kewajibannya juga harus dipenuhi.

      Hapus
  3. hiii..pedofil gitu ya. Makin mudah lah mereka ambil foto dari medsos untuk diperjualbelikan. Semoga anak-anak kita terlindung dari hal seperti ini.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iyaa Mba, jadi harus bijak menggunakan gadget. Aamin semoga anak2 kita terlindungi dari hal2 tersebut.

      Hapus
  4. Perlu banget diperhatikan isu kekerasan pada anak dan perempuan karena kasusnya masih banyak.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Dan nggak semuanya para korban mau melaporkan apa yang telah mereka alami ya Mba. Semoga ajah dengan adanya media seperti Serempak ini bisa menjembatani, supaya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak semakin berkurang.

      Hapus
  5. IWITA & SEREMPAK emang udah terkenal banget concern mengenai perlindungan & pemberdayaan wanita & anak. Program bagus harus kita dukung ya ev.

    BalasHapus
  6. Keren ya acara yg digagas IWITA dan Serempak ini..sayang wkt itu saya ada acar lain juga jd gak bisa ikutan.Sukses ya tuk Iwita dan Serempak...mupeng ma bantalnya hehehehe

    BalasHapus
  7. Miris bgt klo lihat msh ada kekerasan pada perempuan dan anak apalagi pelakunya adalah org2 terdekat korban. Semoga semakin berkurang kriminalitas pada anak dan perempuan.

    BalasHapus
  8. Suka sama kalimat penutupnya "Perempuan itu harus diberdayakan, bukan diperdayakan - Maman Suherman"

    Acaranya penting banget, mengingat bnyk kasus kriminalitas pada perempuan dan anak

    BalasHapus
  9. Parah ya pedofil ini, menyeramkan dan banyak jg pelaku lgbt itu jg pedofil. Pengen deh ada uu khusus yg menangani LGBT dan pedofil ini, kalau ada pelaku lgbt dan pedofil yang menolak diobati, hukum mati aja

    BalasHapus

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat