Memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2017, dengan 3 Hal berikut ini!

Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2017
Halo teman-teman apa kabarnya?

Menghadapi rutinitas yang sama setiap hari, melewati jalur yang sama setiap hari dan mengalami kemacetan setiap hari. Inilah yang sering dialami oleh para pekerja, khususnya di ibu kota Jakarta.

Ketika sampai tempat kerja, kita harus dihadapkan dengan tugas-tugas yang sudah menanti, belum lagi harus menghadapi rekan kerja dan atasan. Tak bisa kita pungkiri hal ini bisa memancing spolitik tresdan keamanan.

Siapa diantara kalian yang tidak pernah mengalami stres? Kalau jawabannya tidak, berarti hidup anda monoton, tak ada gairah hidup dan tak punya motivasi untuk berkembang. Karena pada dasarnya stres dapat menyerang semua orang tanpa kecuali, dan anak kecil pun juga bisa terserang stres lho guys!

Stres jika tidak dikelola dengan baik, akan berakibat fatal. Sebelum mengelola stres, adakalanya kita cari tahu terlebih dahulu apa yang menyebabkan kita stres?

1. Faktor Lingkungan

➧Ketidakpastian Ekonomi
➧Ketidakpastian politik dan keamanan
➧Kemajuan teknologi (gagap teknologi)
➧Kemacetan, Polusi, Birokrasi

2. Faktor Organisasi

➧Tuntutan atau tekanan untuk menunaikan tugasnya secara baik dan benar
➧Tuntutan pekerjaan, overload
➧Tuntutan antar pribadi, gangguan komunikasi, konflik peran, pimpinan otoriter.

3. Faktor Individu

➧Masalah keluarga (perkawinan tidak harmonis)
➧Masalah Ekonomi biasanya karena salah pengelolaan.
➧Karekteristik kepribadian, kebiasaan buruk, target tidak terpenuhi

Perihal Stres, saya pribadi pun mengalami hal tersebut. Pada awal saya mulai bekerja sebagai salah satu karyawan di Bank swasta selama 1 minggu setiap pulang kerja pasti selalu menangis. Karena tekanan dari nasabah dan atasan begitu besar.

Curhat salah satu solusi meringankan stres

Namun, pada akhirnya sedikit demi sedikit rasa stres itu berkurang karena memiliki senior yang bisa diajak curhat. Yess, dengan curhat ternyata bisa mengurangi rasa stres dalam diri kita lho!

Ternyata perasaan lega yang kita rasakan tersebut mampu memberikan efek kesehatan bagi kesehatan tubuh. Faktanya berbicara dengan seseorang bisa membantu meringankan atau meringankan kadar stres. Karena kita sebagai manusia merupakan makhluk sosial sehingga melakukan bicara dengan orang lain bisa menjadi salah satu sumber dorongan atau dukungan.

Menurut saya dengan curhat ternyata cukup membantu meringan beban kita, makanya saya nggak ragu untuk curhat dengan kerabat dekat yang telah saya percaya. Karna saya tahu dukungan dari orang terdekat dan orang yang kita cintai dapat memberikan kekuatan untuk diri kita menghadapi cobaan atau ujian dalam hidup.

Alasan saya membahas permasalahan tentang hal ini, untuk memperingati Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2017 yang jatuh pada tanggal 10 Oktober 2017. Bersama dengan Kementrian kesehatan tujuannya yaitu meningkatkan kesadaran seluruh warga dunia akan pentingnya masalah kesehatan jiwa serta memobilisasi segala upaya untuk mendukung kesehatan jiwa.

Ini juga menjadi kesempatan kita bagi seluruh pemangku kepentingan untuk bahu-membahu dalam rangka mewujudkan masyarakat yang sehat jiwanya di seluruh dunia.

Kesehatan jiwa itu penting

Karena berdasarkan data WHO pada tahun 2013 sekitar 25 persen populasi dunia menderita gangguan jiwa. Hal ini bisa dikatakan satu dari empat penduduk dunia menderita gangguan jiwa, maka dari itu WHO mencanangkan Hari Kesehatan Jiwa di dunia setiap tanggal 10 OKtober.

Menjaga Kesehatan Karyawan itu Penting
Begitu juga kesehatan jiwa di tempat kerja sangatlah penting, karena dengan memperhatikan kesehatan para karyawan agar kinerja mereka semakin meningkat. Jika sebuah perusahaan memperhatikan kesehatan para karyawannya maka ada beberapa dampak yang ditimbulkan :

➮ Meningkatkan performa dan percaya diri karyawan
➮ Menghilangkan stigma penyakit mental dan saling menerima antar karyawan
➮ Mempertahankan karyawan berdedikasi dan mendapat karyawan baru yang berprestasi

Karyawan sehat, keuntungan perusahaan meningkat

Karena tempat kerja adalah lingkungan yang paling penting dalam mendiskusikan masalah kesehatan atau penyakit mental. Kondisi ini sudah menjadi hal yang umum dan perlu menjadi perhatian khusus agar kesejahteraan karyawan semakin diperhatikan dan produktivitas mereka meningkat sehingga tentu saja akan menambah keuntungan bagi perusahaan itu sendiri.

Jika kebanykan dari perusahaan hanya fokus pada masalah fisik dan keselamatan kerja saja, sedangkan masalah kesehatan mental tidak pernah diperhatikan. Sehingga tak heran jika banyak para pekerja yang mengalami stres dan depresi.

Untuk itu, ada beberapa hal yang bisa kita lakukan dalam mendukung Hari Kesehatan Jiwa Sedunia 2017.

1. Belajar tentang kesehatan jiwa

Dengan memahami dan lebih tahu tentang kesehatan jiwa, maka kita dapat membantu untuk mengurangi risiko masalah kesehatan jiwa. Jika sudah seperti itu maka kita akan lebih memahami orang-orang terdekat yang sedang berjuang melawan masalah kesehatan jiwa.

2. Melakukan hal yang menyenangkan di lingkungan sekitar

Mulailah melakukan hal yang menyenangkan, khususnya di tempat kerja. Misalnya menerima rekan kerja baru dengan memberikan perhatian dan sambutan yang menyenangkan. Meluangkan waktu untuk mendengarkan keluh kesah rekan kerja, dan yang terpenting buat lingkungan kerja menjadi menyenangkan sehingga kita akan merasa nyaman saat berada di kantor. 

3. Menjadi teman untuk semua orang

Salah satu faktor yang menjadi masalah terbesar adalah saat seseorang merasa kesepian. Well, dengan menjadi teman dan meluangkan waktu untu mereka akan membuat orang tersebut terbebas dari masalah kesehatan mental.

Yakinlah orang tersebut bahwa kita ada untuk dia, tak perlu memaksa untuk memberikan solusi permasalahannya tapi cukup dengan mendengarkan keluh kesahnya akan meringankan bebannya.

Aksi kecil yang kita lakukan akan mendukung kesehatan mental akan membantu menyelamtkan jiwa orang lain. Yuk, peduli dengan kebahagian diri sendiri dan orang lain.

Tidak ada komentar

Terima kasih sudah mampir di Blog saya, semoga bermanfaat.
Tunggu kunjungan balik saya di Blog kalian.

Salam hangat