Kenali Perilaku Anak Sejak Usia Dini |
Halo Moms Apa kabarnya?
Sebagai orang tua kita pasti mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh anak kita, ingat ya Bunda jangan pernah membandingkan anak kita dengan anak-anak yang lain yaa..! Pada usia anak 0 hingga 5 tahun disebur sebagai usia emas, kenapa demikian? Karena pada masa inilah perkembangan otak dan kecerdasan anak berkembang dengan pesat.
Bisa dikatakan sekitar 50 persen terbentuk di usia ini, dan sisanya akan berkembang secara bertahap hingga dewasa nanti. Makanya tak heran jika kita sebagai orang tua mengejar di masa 5 tahun ini, untuk menstimulasi dengan optimal kecerdasan dan keterampilan anak.
Sebagai orang tua yang notabennya sebagai Mamah Muda, ada beberapa hal yang menstimulus kemampuan anak saya, diantaranya :
1. Rajin mengajak anak berbicara
Ada yang mengatakan jika anak perempuan cenderung akan lebih dekat ke ayahnya, hal itu pula yang kami lakukan kepada putri kecil kami, dimana sang ayah rajin mengajak si kecil berbicara sejak masih usia dini, alhasil belum genap di usianya satu tahun ternyata putri kami sudah pandai berbicara, bukan hanya satu atau dua kata saja.
Bukan hanya sering diajak berbicara saja, tapi diikuti juga dengan gerakan, intonasi dan tindakan orang-orang yang ada disekitarnya. Ternyata dengan melakukan hal tersebut si kecil dapat memahami apa yang dikatakan oleh orang lain.
2. Melakukan komunikasi dua arah
Semakin sering kita mengajak si kecil bercakap-cakap, maka semakin banyak kemampuan yang dicapainya. Selain itu pula ikut melibatkan si kecil ke dalam percakapan, akan melatih pendengerannya pula dan melatih memahami kosa kata baru.
3. Membacakan cerita
Rasanya ini sangat ampuh untuk memperkenalkan kosa kata baru dan melatih anak memahami kalimat yang lebih panjang.
Untuk itu semua, harus diseimbangkan pula dengan pemberian nutrisi yang baik kepada anak-anak. Oleh karena itu kita harus memperhatikan menu yang disajikan kepada si kecil memnuhi kebutuhan nutrisi hariannya.
Karena di usia ini anak tumbuh dan berkembang dengan cepat sehingga membutuhkan nutris dan gizi yang lebih banyak, sementara mereka nantinya akan mengalami penurunan nafsu makan dan daya tubuh yang masih rentan sehingga mudah terkena infeksi dibandingkan anak dengan usia yang jauh lebih tua.
Lantas mengapa nutrisi itu penting?
Nutrisi memiliki peran yang sangat penting diperlukan untuk balita sebagai sumber energi yang didapatkan dari makanan yang berkabohidrat, yang nantinya untuk menunjang aktivitas anak yang aktif bergerak. Nutrisi dibutuhkan bukan hanya untuk fungsi tubuhnya saja, tetapi berperan dalam tumbuh kembang anak.
Sehingga pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya :
- Tepat kombinasi zat gizinya, antara kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral serta kebutuhan cairan tubuh anak, yaitu : 1-1,5 liter/hari.
- Tepat jumlah atau porsinya, sesuai yang diperlukan tubuh berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.
- Tepat dengan tahap perkembangan anak, artinya kebutuhan aklori anak berdasarkan berat badan dan usia anak.
Bekal mengenai ilmu permasalahan nutrisi dan dampak perilaku anak ini saya dapatkan juga ketika menghadiri undangan Smart Parenthing Workshop pada tanggal 14 September 2017, venue acara ini di Harlequin Kemang, yang bikin serunya lagi karena kita para Ibu Blogger diwajibkan untuk membawa anak.
Kesempatan yang jarang didapatkan menghadiri event blogger yang diwajibkan untuk membawa anak ini, pastinya tak akan dilewatkan. Meskipun saya datang tanpa didampingi oleh kerabat terdekat untuk menemani si kecil, dont worry Moms, karena di acara ini sudah disediakan lokasi untuk bermain anak dan sudah ada kaka-kaka baik hati yang akan mendampingi anak-anak kita.
All Narasumber |
Sementara para Moms, bisa fokus mengikuti workshop dengan tema yang sangat menarik, si kecil pun menikmati permainan mereka di playground yang telah disiapkan. Ayudia Bing Slamet Hadir sebagai bintang tamu di acara Parenting Club bareng Clozette Indonesia, selain itu hadir pula narasumber dr. Rini Sekartini dan Ka Budihaha yang merupakan seorang pendongeng.
Pesan yang disampaikan oleh dr. Rini untuk para Moms di rumah nanti yaitu :
➮ Memperhatikan tumbuh kembang 1000 Hari Pertama kehidupan
➮ Memenuhi kebutuhan dasar untuk tumbuh kembang optimal
➮ Stimulasi dan Nutrisi harus diberikan secara seimbang
➮ Pantau pertumbuhan dan perkembangan anak dengan optimal
Setelah membahas permasalahan nutrisi, para Moms yang hadir diajak untuk membahas permasalahan selanjutnya yaitu bagaimana menyikapi perilaku anak usia pra sekolah. Perihal apa saja siy yang harus kita kenali? Apa pula yang dimaksud dengan perilaku anak itu ya?
Pengertian Perilaku Anak |
Jadi, perilaku itu sendiri memilki pengertian, berbagi respon yang terkoordinasi, perilaku adalah untuk beraksi atau tidak beraksi, perilaku berasal dari seorang anak (baik individu atau berkelompok, perilaku berarti juga adanya rangsangan internal dan atau eksternal.
Ada banyak hal untuk kita menganali perilaku anak yaitu melalui test Smart Strenght Finder (SSF) yang bisa kita akses di website parenting club ID. Karena setiap anak memiliki kepintaran yang berbeda, sebagai orang tua kita harus memberikan stimulasi yang tepat, dimana dr. Rini mengatakan ada 3 aspek untuk mengenali perilaku anak usia pra sekolah, yaitu :
1. Perilaku Kepintaran Akal
Setiap anak memiliki kepintaran yang berbeda dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sang anak ini biasanya kemampuan anak dalam melakukan sesuatu yang melibatkan akal/otak.
Misalnya : Anak yang menggunakan akalnya untuk menanyakan hal-hal yang mereka temui di sekitarnya, terkadang pertanyaan yang mereka lontarkan di luar dari pikiran orangtuanya sendiri.
Dalam kasus ini terkadang sang anak masih belum bisa membedakan sesuatu yang ada atau sesuatu benar-benar terjadi.
2. Perilaku Kepintaran Fisik
Kepintaran fisik ini biasanya berkaitan dengan kemampuan fisik dari setiap anak. Misalnya, anak-anak senang bermain kejar-kejaran dengan teman sebayanya, senang mencoba atau menaiki sesuatu yang dilihatnya. Kemampuan fisik anak akan terus berkembang, sehingga sebagai orang tua sebaiknya tidak terlalu melarang anak-anaknya untuk bermain di luar rumah.
3. Perilaku Kepintaran Sosial
Kepintaran ini berhubungan dengan kemampuan sosialisasi anak dengan lingkungan sekitarnya. Biasanya anak senang bermain dengan teman-temanya, anak-anak memiliki rasa memahami perasaan orang lain, anak-anak senang bermain berkelompok dan bertemu dengan orang baru.
Saat-saat ini untuk mendukung kepintaran sosial anak, mereka memerlukan bantuan dan contoh yang baik dari orangtua dan lingkungan sekitarnya. Sehingga mereka akan mengerti apa saja batasan-batasan dalam sosial.
Moms, sekarang bukanlah saatnya kita membandingi kepintaran si kecil dengan teman sebayanya yah, apalagi hal tersebut diambil karena pemikiran sesaat saja. Karena kepintaran tersebut dapat kita optimalkan dengan catatan memberikan stimulasi yang tepat, konsisten, terus-menerus dan sesuai dengan tahapan usianya agar kepintarannya juga berbeda.
Menyadari hal tersebut, Ayu yang notabenya sebagai new moms ternyata sangat memperhatikan pertumbuhan dan perkembangan Sekala buah hatinya. Kemajuan teknologi yang sudah sangat mendukung saat ini juga sangat membantu Ayudia untuk menstimulasi kepintaran si kecil Sekala, dan ternyata bakat seni musik yang dimiliki sang ayah diwarisi kepada Sekala.
Sekala and Moms Ayudia |
Ibu satu anak ini yang memiliki kesibukan luar biasa, berupaya untuk memberikan perhatian secara penuh kepada buah hatinya yang menginjak usia 1 tahun 3 bulan ini secara seimbang. Hal tersebut untuk menghindari sang anak cenderung lebih dekat dengan Ibu atau ayahnya.
Mereka melakukan dan memberikan perhatian yang sama kepada Sekala, dengan begitu mereka akan lebih mudah untuk memantau tumbuh kembang dan kepintaran yang dimiliki Sekala.
Pengalaman Ayudia share kepada para Moms yang hadir, sehingga membawa kita untuk melihat keseruan anak-anak di area playground, yang ternyata disana Kak Budi hadir untuk mendongeng dengan sarana boneka, tak hanya mendongeng saja, Kak Budi juga mengajak anak-anak untuk bermain lempar-tangkap yang tentu saja hal ini dapat membangun perkembangan motorik anak.
Kegiatan yang sangat seru dan bermanfaat, selain si kecil senang bisa bermain di lingkungan baru dan orang baru. Para Moms juga happy karena mendapatkan ilmu dan informasi yang sangat bermanfaat.
So, Moms karena kepintaran si kecil dipengaruhi oleh 2 faktor utama, yaitu nature dan nurture. Dimana faktor nature mengacu pada faktor genetic, sedangkan faktor nurture dipengaruhi oleh stimulasi yang berasal dari lingkungan.
Oleh karena itu, Yuk, kita terus mengembangkan diri dengan berbagai ilmu dan memanfaatkan kemajuan teknologi saat ini agar si kecil memiliki tingkat kecerdasan yang tinggi.
Happy Kids |
anak-anak happy banget saat melihat kak Budi mendongeng dan mengajak bermain. Kepintaran dalam 3 hal ini emang sebaiknya perlu diketahui oleh orangtua ya, supaya kita bisa mengarahkan anak sesuai dengan minat dan bakatnya dong ya. Btw acaranya padat ilmu dengan narasumber yang kece dengan ilmu parentingnya yang pasti berguna
BalasHapus