GERMAS |
"Kesehatan selalu tampak berharga setelah kita kehilangannya."-Jonathan Swift
Sering kali kita tidak menyadari betapa pentingnya kesehatan untuk diri sendiri. Kita baru sadar akan hal itu ketika kita kehilangannya. Ya, saat kita sedang merasakan kesakitan, maka kita baru tersadar betapa nikmat kesehatan itu sangat berharga. Karena ketika tubuh terbaring lemas karena sakit, kita tidak akan bisa melakukan aktivitas dengan leluasa, bisa jadi kita hanya berbaring di tempat tidur yang akan membuat kita merasa bosan.
Sebelum hal tersebut terjadi, marilah kita lebih perduli terhadap kesehatan diri sendiri. Lebih baik menjaga daripada mengobati, ini istilah yang sering kita dengar, namun sering kali pula kita abaikan. Patutlah kita bersyukur atas nikmat sehat yang diberikan Tuhan kepada kita, dengan cara melakukan istirahat yang cukup, berolahraga secara teratur, menjaga pola makan dan lain sebagainya.
Jika tubuh sehat maka hal tersebut pun berdampak positif untuk diri kita sendiri, kita dapat melakukan perjalanan jauh, kita dapat pergi kemana pun kita suka. Bersyukur saya diberi nikmat sehat dan diberi kesempatan bersama teman-teman blogger Cihuy untuk berkunjung ke Kota Semarang, ngapain ya saya kesana? Kami ke Semarang dalam rangka Jadwal Kunlaptik Blogger dan Temu Blogger Kesehatan Semarang, Jawa Tengah 28-30 Agustus 2017.
Tentu saja kegiatan ini tidak mungkin saya ikut, jika saja kondisi saya tidak dalam keadaan sehat. jadi wajar jika ada yang mengatakan Kesehatan adalah harta terbesar.
"Harta sejati adalah kesehatan, bukan emas dan perak."- Mahatma Gandhi
Jangan salah sangka orang yang memiliki banyak harta, emas dan barang-barang mewah lainnya namun semua nilai itu akan kalah dibanding dengan kesehatan. Maka dari itu banyak orang yang mengatakan kesehatan merupakan harta sejati karena merupakan sumber kebahagiaan seseorang. Bahagiah dengan kesehatan yang baik.
Disamping itu kesehatan adalah salah satu dari 3 indikator yang menentukan IPM (Index Pembangunan Masyarakat) selain pendidikan dan ekonomi. Jadi tinggi rendahnya IPM ditentukan salah satunya oleh komponen kesehatan. Hal ini menunjukan betapa fundamental kesehatan bagi kehidupan insan, keluarga dan masyarakat.
"Kebahagiaan terbesar kita tidak tergantung pada situasi hidup dimana kita berada, tapi selalu dari hasil kesadaran yang baik, kesehatan yang baik, pekerjaan, dan kebebasan dari semua tujuan."- Thomas Jefferson
Saat berada di Semarang, hari pertama disana kegiatan kita sangat full mendapatkan pengetahuan baru dengan materi yang disampaikan oleh orang-orang yang ahli di bidangnya. Tapi sebelum melakukan kegiatan tersebut, pastinya diawali terlebih dahulu dengan Pemeriksaan Kesehatan (cek gula darah, lingkar perut, dan tekanan darah).
Sesi yang pertama kita mendengarkan pemaparan tentang Menuju Indonesia Sehat dengan Germas, yang disampaikan oleh Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementrian Kesehatan RI.
Hari pertama kita mendengarkan 4 narasumber yang berkaitan dengan Kesehatan yaitu :
All Narasumber |
- Kasie pencegahan penyakit tidak menular, Dinkes Prov Jawa Tengah Bapak Arvian Nevi, SKM, DEA.
- Kepala Dinkes Kota Semarang Bapak dr. Widiyono, MPH
- Ketua Perhimpunan Ahli Penyakit Dalam (PAPDI) DKI Jakarta, Bapak Dr. dr Ari Fahrial Syam, SpPd, KGEH
- Kepala Bagian Hubungan Media & Lembaga Bapak Indra Rizon, SKM, M.Kes
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)
Sebenarnya apa siy itu GERMAS? Kegiatannya apa saja yahh?
Seiring meningkatnya penyakit tidak menular (PTM) di Indonesia dan penyakit-penyakit lainnya yang seharusnya sudah dapat diatasi namun muncul kembali di tengah masyarakat. Sebelumnya pada era tahun 1990, penyakit menular seperti ISPA, Tuberkolosis, dan diare merupakan penyakit terbanyak dalam pelayanan kesehatan, Namun karena gaya hidup masyarakat menjadi salah satu penyebab terjadinya pergeseran pola penyakit tersebut.
Data kesehatan pada tahun 2015, PTM seperti stroke, penyakit jantung koroner (PJK), kanker dan diabetes menduduki penyakit tertinggi. Meningkatnya PTM menyebabkan menurunnya usia produktif penduduk, yang seharusnya memberikan kontribusi, mereka justru terancam karena adanya PTM ini. Oleh karena itu, Kementrian Kesehatan RI secara khusus mengingatkan kepada masyarakat luas untuk menjaga kesehatan melalui GERMAS ini untuk mewujudkan Indonesia Sehat.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan suatu tindakan sistematis dan terencana yang dilakukan secara bersama-sama oleh seluruh komponen bangsa dengan kesadaran, kemauan, dan kemampuan berperilaku sehat untuk meningkatkan kualitas hidup. Kegiatan ini harus dimulai dari lingkungan keluarga, karena keluarga adalah bagian terkecil dari masyarakat yang membentuk kepribadian.
Makna Logo GERMAS
Logo GERMAS Dok. Kemenkes |
➮ Bentuk logo menggambarkan masyarakat Indonesia yang memiliki hidup sehat melalui aktivitas fisik serta deteksi dini penyakit.
➮ Logo menggunakan konsep pita yang bersambung dengan 4 warna yang berbeda, menggambarkan kerjasama serta komitmen kementrian/lembaga, dunia usaha, organisasi masyarakat dan akademisi dalam menciptakan masyarakat sehat.
➮ Warna-warna yang dipergunakan pada logo mencerminkan warna-warna dari beberapa makanan sehat seperti buah-buahan dan sayuran yang dapat dikonsumsi sebagai salah satu cara untuk wujudkan hidup sehat.
Apa saja kegiatan Germas ini? Aktivitas ini melakukan kegiatan fisik, mengkonsumsi sayur dan buah secara rutin, tidak merokok, tidak mengkonsumsi alkohol, memeriksa kesehatan secara rutin, membersihkan lingkungan, dan menggunakan jamban.
Bentuk Kegiatan Germas Dok. Kemenkes |
GERMAS secara nasional dimulai dengan fokus kepada 3 kegiatan yaitu :
3 Fokus Kegiatan GERMAS Dok. Kemenkes |
1). Melakukan Aktivitas Fisik
2). Mengkonsumsi buah dan sayur
3). Memeriksakan kesehatan secara rutin dan teratur
Kementrian Kesehatan melalui Ditjen Kesehatan Masyarakat mengindikasikan, adanya fenomena pola hidup tidak sehat di kalangan masyarakat. Berdasarkan data Riskesdas 2007 & Riskesdas 2013, dimana ada sejumlah faktor risiko perilaku kesehatan yang terjadi, yakni penduduk kurang aktivitas fisik (26,1%), perilaku merokok penduduk sejak usia dini (36,3%), penduduk > 10 tahun kurang konsumsi buah dan sayur (93,5%), penduduk > 10 tahun minum-minuman berakohol (4,6%).
Sehingga dengan data tersebut pemerintah merasa perlu mendorong masyarakat untuk berperilaku hidup sehat.Nah, gerakan tersebut yang kita kenal dengan GERMAS ini.
Lantas solusi hidup sehat itu seperti apa?
Ada emapat jaring yang diimbau oleh pemerintah kepada masyarakat untuk menghadapi solusi hidup sehat. Dimana pertahanan pertama dilakukan oleh diri sendiri, kemudian keluarga, komunitas dan kemudian instansi. Berikut rinciannya :
Gerakan Masyarakat Sehat
Rincian GERMAS Dok. Kemenkes |
Cara menjaga kesehatan
"Satu-satunya cara untuk menjaga kesehatan adalah makan apa yang tidak anda inginkan, minum yang anda tidak sukai, dan lakukan apa yang tidak anda senangi."- Mark Twain
Siapa yang melaksanakan? Seluruh lapisan masyarakat
Pemaparan selanjutnya mengenai penyakit tidak menular dan Check up, yang kesempatan ini disampaikan oleh Dr. dr.H.Ari Fahrial Syam SpPD-KGEH,MMB Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI-RSCM.
Meskipun kesakitan dan kematian akibat Penyakit Menular (PM) telah menurun, akan tetapi prevelensi penyakit secara umum dikatakan masih cukup tinggi. Catatan pada periode 1990-2015, pola kematian akibat PTM semakin meningkat (37% menjadi 57%), akibat PM menurun (56% menjadi 38%), dan akibat kecelakaan meningkat (7% menjadi 13%).
faktor yang paling banyak menyumbang tingginya angka PTM ini adalah melihat pola perubahan perilaku hidup atau lifestyle. Semakin meningkatnya teknologi saat ini, membuat kebanykan orang menjadi kurang gerak, selain itu kebiasaan merokok dan minum-minuman berakohol juga menjadi pemicu meningginya angka penyakit tidak menular.
Belum lagi permasalahan kurangnya konsumsi buah dan sayur, serta ketitakpedulian akan deteksi kesehatan sejak dini dan rutin. Karena kesehatan mahal harganya, sebagai langkah awal dengan melakukan medical check-up dapat kita lakukan untuk mengetahui kondisi kesehatan tubuh kita sekaligus mendeteksi suatu penyakit sejak dini.
Saat Blogger Melakukan Medical Check up |
Apakah itu Check up? Merupakan sarana untuk mengevaluasi terutama adanya gangguan kesehatan kronis pada diri sendiri, dengan melakukan check up, penyakit tidak berlanjut ke tahap yang lebih serius, sekaligus untuk mencegah pertolongan yang lebih rumit.
Kenapa Check up itu perlu? Banyak penyakit yang pada awalnya timbul tidak bergejala, contoh penyakit kronis yang tidak bergejala pada awal sakit :
➮ Peningkatan kadar lemak darah : Kolesterol tinggi, kadar kolesterol jahat (LDL), trigliserida tinggi, kadar kolesterol baik (HDL) yang rendah.
➮ Peningkatan kadar asam urat
➮ Peningkatan kadar gula darah
➮ Perlemakan hati dan hepatitis kronis
➮ Anemia
➮ Hipertensi
Medical Check up biasanya dilakukan oleh perempuan dan laki-laki, baik anak muda maupun orang lanjut usia. Secara umum, berikut ini daftar hal-hal yang diperiksa melalui medical-check up, berat badan, gula darah, tekanan darah, kolesterol, dan kesehatan jantung.
Ayo kita terapkan! Perilaku hidup bersih dan sehat dalam keluarga dengan 10 tips perilaku hidup sehat dibawah ini :
Tips Perilaku Hidup Sehat Dok. Kemenkes |
1. Memberi bayi ASI Eksklusif
2. Menimbang bayi dan balita
3. Menggunakan air bersih
4. Makan buah dan sayur setiap hari
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Memberantas jentik nyamuk di rumah
7. Persalinan di tolong tenaga kesehatan
8. Menggunakan jamban sehat
9. Tidak merokok
10 Melakukan aktifitas fisik setiap hari
2. Menimbang bayi dan balita
3. Menggunakan air bersih
4. Makan buah dan sayur setiap hari
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6. Memberantas jentik nyamuk di rumah
7. Persalinan di tolong tenaga kesehatan
8. Menggunakan jamban sehat
9. Tidak merokok
10 Melakukan aktifitas fisik setiap hari
Jika kita telah melakukan tips tersebut dalam keluarga, maka kita akan mendapatkan manfaatnya :
➮ Memiliki pengetahuan dasar penyebab penyakit yang sering menjangkiti keluarga
➮ Mengetahui dan bisa menghindari dampak buruk perilaku hidup tidak sehat
➮ Anggota keluarga tidak mudah sakit, sehingga dapat berperan aktif dalam menciptakan lingkungan sehat
➮ Keluarga sehat dapat mencerdaskan pengeluaran rumah tangga untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha.
Pendekatan Keluarga
Untuk terciptanya GERMAS di masyarakat pendekatan keluarga memiliki faktor yang penting untuk meningkatkan akses setiap keluarga menuju Indonesia Sehat. Ternyata pemerintah sudah melakukan pendekatan ini dimulai dari 470 puskesmas pada tahun 2016, ditambah 2,926 Puskesmas pada tahun 2017 ini, dan akan terus meningkat menjadi seluruh puskesmas pada tahun 2019 nanti.
Setiap Puskesmas harus mempunyai catatan indikator keluarga sehat untuk seluruh keluarga yang tinggal di wilayah kerjanya. Dimana ada 12 indikator keluarga sehat, yang nantinya akan membentuk indikator komposit yang disebut IKS (Indeks Keluarga Sehat). Nah, ke 12 indikator keluarga sehat tersebut sebagai berikut :
➤ Program Gizi, KesehatanIbu & Anak
1. Keluarga mengikuti program KB
2. Ibu bersalin di faskes
3. Bayi mendapata imunisasi dasar lengkap
4. Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
5. Pertumbuhan balita dipantau setiap bulan
➤ Pengendalian Penyakit Menular & Tidak Menular
6. Penderita TB paru berobat sesuai standar
7. Penderita hipertensi berobat teratur
8. Gangguan jiwa berat tidak ditelantarkan
➤ Perilaku dan Kesehatan Lingkungan
9. Tidak ada anggota keluarga yang merokok
10. Keluarga memilki akses terhadap air bersih
11. Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN/Akses
Mari kita budayakan hidup sehat, mulai dari langkah kecil dengan mengubah pola hidup sehat, akan berdampak luar biasa bagi diri kita, keluarga kita dalam jangka waktu yang panjang. Perlu kalian ketahuhi ya guys karena kesehatan itu tidak dapat dibeli dengan uang atau apapun. Namun, kesehatan merupakan tabungan dari perilaku dan kebiasaan sehari-hari yang dilakukan dalam waktu yang lama. Oleh karena itu sebelum kesehatan kita terganggu sangat penting untuk menjaga pola perilaku dan pola makan yang baik.
Jangan lupa untuk olahraga yukk..!
Ini kesuruan dan kegiatan kami di hari pertama saat berada di Kota Semarang, untuk keseruan di hari kedua, tunggu tulisan selanjutnya yaa guys.
Bersama Para Blogger Kesehatan |
Seluruh Peserta Blogger, Narasumber & Tim Kemenkes |
#DukungGermas.....sehat utk kita semua :)
BalasHapusDukung GERMAS, Menuju Indonesia yang lebih sehat
HapusMembaca kata mutiara soal harta, aku jadi teringat lagu keluarga cemara, harta yang paling berharga adalah keluarga... Tapi sekarang juga jangan lupa sehat ya, biar semakin dekat dengan keluarga, hehehe...
BalasHapusHeheheh.. Kak Aris tau juga toch lagu itu..
HapusBener Kak Aris dimulai dari keluarga sendiri dulu yaa, setelah itu bisa menularkannya ke tetangga dan lingkungan sekitar dech, biar membiasakan hidup sehat.
Kesehatan memang karunia Allah yang luar biasa ya mba Evi, kta harus benar-benar menjaganya^^
BalasHapus