Mimpi Delia von Rueti Wujudkan Hujan Tropis Pertama di Indonesia bersama Love and O2

Mengingat Indonesia merupakan negara yang memiliki peran penting yaitu sebagai paru-paru terbesar di dunia. Maraknya kebakaran dan kerusakan hutan sehingga habitat yang ada di dalamnya pun ikut terancam.

Hal tersebutlah yang mendorong Delia van Rueti untuk menyumbangkan lahan pribadinya sebesar 2.500 hektar yang terletak di Muara Teweh, Barito Utara, Kalimantan Tengah untuk dijadikan lahan konservasi dan Taman Hujan Tropis pertama yang ada di Indonesia.

Jujur saja pada saat mendengar nama Delia von Rueti terdengar asing buat saya, akhirnya membuat jemari Saya langsung mencari tau siapa sebenarnya sosok Delia von Rueti tersebut. 

Who Is Delia?

Delia von Rueti wanita kelahiran tahun 1966 ini tumbuh dikampung kawasan perkebunan di Pematang Siantar karena Ibunya merupakan penanam kelapa sawit dan karet. Beliau kuliah dan memperoleh beasiswa Studi di New York University dan meraih gelar MBA di San Diego University, awal karirnya Delia terjun di industri keuangan.


Namun karena kecintaanya sejak dari kecil sering merancang sendiri perhiasan yang akan dibelinya sehingga sampai pada akhirnya Delia von Rueti dikenal sebagai designer perhiasan papan atas dunia dimana hasil karyanya dipakai oleh keluarga Al fayed serta para sosialita dan artis dunia seperti Michelle Yeoh, Sharon stone,  sedangkan di Indonesia sendiri hasil karya perhiasannya dipakai oleh Ibu Ani Yudhoyono. Delia hanya memproduksi satu perhiasan untuk setiap designnya, sehingga setiap pemiliknya tidak akan melihat orang lain memakai perhiasan yang sama. 

Pada acara Media Gathering di Grand Hyatt Jakarta pada tanggal 23 November 2016, dalam acara ini ada beberapa artis indonesia yang ikut berpartisipasi, diantaranya seperti Titi DJ, Teuku Zacky, Aming dan istrinya Evelyn, mereka mendukung penuh gerakan 1 T- Shirt for 1 Tree Movement tanpa di bayar. 

Perjuangan Delia untuk mewujudkan lahan pribadinya ini sebagai lahan konservasi di dunia pastilah tidak mudah. Butuh perjuangan dan usaha yang panjang, Ia harus berurusan dengan banyak pihak, mulai dari kepala adat, gubernur hingga bupati setempat, bahkan Delia juga harus membayar ganti rugi kepada masyarakat sekitar yang menanam pohon karet secara liar di lahannya sendiri. Dengan adanya gerakan 1 T-Shirt for 1 Tree ini Delia bisa menciptakan lapangan kerja bagi masyarakat sekitar di perusahaannya serta memberikan pelatihan dan edukasi kepada masyarakat tentang pemeliharaan pohon. Menurut Delia menanam pohon itu mudah dan gampang yang susah dan mahal adalah merawatnya.

Ketika ditanya tentang apa yang ingin dicapainya dalam gerakan 1 T-Shirt for 1 Tree movement ini, Delia tidak ingin menghakimi siapapun, dia hanya ingin menjadi jembatan bagi orang yang mempunyai uang untuk melakukan perubahan. Melalui Love and O2 ini, Delia ingin mengajak masyarakat untuk lebih mencintai hutan dan mencapai target yang setinggi langit, Delia juga berharap dapat memberikan aktivitas kepada anak muda untuk berpikir positif. Tentunya untuk orang yang mempunyai uang lebih dapat membeli T-Shirt dimana hasil sepenuhnya dari penjualan T-Shirt tersebut akan di donasikan untuk lahan konservasinya. 

Melalui Love and O2 dan gerakan 1 T-Shirt for 1 Tree movement bagi siapa saja dapat berperan serta untuk ikut berpartisipasi dan mendukung gerakan ini dengan cara membeli T-Shirt ini di Plaza Indonesia atau melalui website di www.loveando2.love